Jumat 05 Oct 2018 21:32 WIB

Palu Grand Mal Segera Buka Kembali

Dibukanya mal tersebut diharapkan menghidupkan kembali perekonomian masyarakat.

Sejumlah kendaraan melintas di kawasan yang terdampak gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (5/10).
Foto: Antara/Mohamad Hamzah
Sejumlah kendaraan melintas di kawasan yang terdampak gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (5/10).

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Pengusaha mal Sulawesi Tengah Karman Karim mengungkapkan komitmennya menghidupkan kembali perekonomian masyarakat Kota Palu dengan membuka kembali Palu Grand Mal.

"Target saya dua minggu ke depan sudah bisa buka," kata dia di Palu, Jumat (5/10).

Dia mengatakan untuk pertama kali pascagempa dan tsunami, Palu Grand Mal akan membuka penjualan bazar bahan pokok dengan harga murah sehingga bisa terjangkau oleh warga yang saat ini sedang dilanda bencana. Pemilik Palu Grand Mal itu mengatakan gempa dan tsunami tidak meluluhlantakkan mal miliknya sehingga secara konstruksi masih layak digunakan kembali.

"Sebagian yang rusak itu hanya lantai dasar karena dihajar tsunami. Tapi lantai atas kan tidak apa-apa," katanya.

Lantai dua, tiga, dan empat mal itu tidak mengalami kerusakan berat sehingga hanya butuh penataan kembali interiornya. Karman mengatakan pembersihan mal sudah dilakukan sejak tiga hari terakhir sehingga diperkirakan dalam waktu dua minggu ke depan, mal terbesar di Kota Palu itu sudah bisa beroperasi kembali.

"Ini bukan soal bisnis, tapi kita mau perekonomian di kota yang kita cintai ini segera kembali bangkit," katanya.

Sambil membersihkan dan menata kembali desain interior mal tersebut, manajemen juga menunggu pasokan barang dari distributor. Namun, kata dia, jika pasokan barang nantinya lambat sementara mal sudah siap beroperasi maka sebagian barang dari Mal Poso akan didatangkan ke Palu Grand Mal untuk mengisi kekosongan.

Dia mengatakan jika mal tersebut kembali buka, masyarakat melalui penerimaan tenaga kerja akan kembali bergeliat pascagempa dan tsunami. "Ayo kita sama-sama membangun kembali ekonomi di daerah kita," katanya.

Karman menyatakan prihatin dengan penjarahan warga yang tidak bertanggung jawab dengan menggondol barang-barang elektronik, otomotif dan mebel di pusat perbelanjaan modern tersebut. "Secara pribadi saya bersyukur karena kita bisa menyaksikan kekuasaan Allah dengan tanah goyang. Itu baru cobaan kecil, bagaimana kalau gunung-gunung berterbangan seperti kapas," katanya.

Dirinya mengaku sedih karena bencana yang mestinya menjadi pelajaran untuk umat manusia tersebut, justru dimanfaatkan untuk kegiatan kriminal dengan mengambil barang-barang yang tidak sepantasnya diambil untuk sekadar memenuhi kebutuhan di pengungsian.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement