Jumat 05 Oct 2018 16:20 WIB

24 Jam Mengantre untuk Dapat Premium di Palu

Warga perlu motor untuk mencari bantuan logistik.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Teguh Firmansyah
Ribuan warga antrean dengan jeriken di salah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (4/10).
Foto: Antara/Basri Marzuki
Ribuan warga antrean dengan jeriken di salah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (4/10).

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Ratusan jeriken milik warga berjejer di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 74.942.02 di Jalan Imam Bonjol, Palu Baru, Kota Palu, Sulawesi Tengah, pada Jumat (5/10). Banyak warga yang mengantre sejak Kamis (4/10) untuk membeli bahan bakar minyak jenis Premium di SPBU tersebut.

Pada Jumat (5/10) warga yang mengantre sejak kemarin baru mendapatkan Premium. Premium tersebut digunakan warga untuk sepeda motor milik mereka. Sepeda motor diperlukan buat mencari logistik, termasuk makanan ke posko penyalur bantuan.

Mahasiswa Universitas Tadulako (Untad), Agung (21 tahun), mengatakan, datang ke SPBU kemarin sore kemudian ikut antre membeli Premium sejak jam 18.00 WITA. Sampai hari ini masih antre kemungkinan baru dapat premium Jumat sore ini. 

"Mau beli Premium lima liter untuk sepeda motor, supaya motornya bisa dipakai untuk mengambil bantuan dan air bersih," kata Agung kepada Republika.co.id, saat antre membeli premium di SPBU, Jumat (5/10).

Ia menyampaikan, kalau air bersih biasanya dapat dari tempat pencucian mobil. Kalau logistik dapat dari posko penyalur bantuan. Agung yang tinggal bersama keluarganya di Kelurahan Palupi, Kecamatan Tatanga, Kota Palu, mengungkapkan, tetangganya memiliki bayi. Mereka membutuhkan popok bayi, makanan bayi, dan bantuan.

Sementara itu, Tiar (39) bersama istri dan anaknya mengantre di SPBU sejak Kamis (4/10) jam 17.00 WITA. Setelah antre menunggu giliran membeli premium di SPBU selama 24 jam, Tiar baru mendapatkan premium. Setelah mendapatkan premium warga Desa Labuan, Kecamatan Tawaeli, Kota Palu, tersebut kembali kerumah bersama istri dan anaknya.

Sebelumnya,  Danki II SSY4 Div 3 Kostrad, Kapten Arm Suseta Setya Dika, menyampaikan, sepekan setelah gempa bumi dan tsunami, bank, mesin ATM, SPBU, dan sejumlah toko telah aktif di Kabupaten Donggala yang berbatasan dengan Kota Palu. Mereka diimbau aktif untuk kembali menghidupkan perekonomian masyarakat.

Berdasarkan pantauan Republika.co.id pada Jumat (5/10), SPBU di Kota Palu dan Donggala telah aktif. Untuk menjaga ketertiban dan keamanan, sejumlah personel TNI dan polisi berjaga di SPBU. Toko-toko yang telah buka juga dijaga oleh personel TNI bersenjata lengkap demi menjamin keamanan masyarakat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement