Kamis 04 Oct 2018 22:00 WIB

Wilmar Kirim 800 Jeriken Minyak Goreng ke Sulteng

Wilmar akan kembali mengirimkan bantuan tahap kedua berupa tenda, alat berat, dan BBM

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Dwi Murdaningsih
Sejumlah warga menyelamatkan barang berharga pasca bencana alam gempa bumi dan tsunami di Pelabuhan Wani, Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (4/10).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah warga menyelamatkan barang berharga pasca bencana alam gempa bumi dan tsunami di Pelabuhan Wani, Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (4/10).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--PT Multi Nabati Sulawesi (MNS) Bitung menyalurkan bantuan 800 jeriken minyak goreng ‘Bukit Zaitun’ bagi korban gempa bumi dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah. Perusahaan tersebut merupakan unit usaha Wilmar di Sulawesi.

Bantuan ini merupakan bentuk kepedulian Wilmar dalam meringankan penderitaan korban bencana dan mendukung upaya pemerintah dalam membangun kembali kedua wilayah tersebut pasca terjadinya bencana 28 September lalu.

Country Head Wilmar Darwin Indigo mengatakan, kedua wilayah tersebut berdekatan dengan lokasi operasi perusahaan sehingga sudah menjadi kewajiban Wilmar untuk turut serta membantu para korban dan pemerintah dalam memulihkan daerah terdampak. Bantuan tersebut disalurkan melalui Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara yang akan mendistribusikannya ke daerah bencana.

“Kami berharap, kedua wilayah ini dapat segera pulih dan aktivitas dapat kembali normal,” ujar dia.

Menurut Darwin, bantuan yang disalurkan merupakan kebutuhan dasar yang banyak dibutuhan masyarakat di lokasi bencana. Selain bahan makanan, dalam waktu dekat, pihaknya akan kembali mengirimkan bantuan tahap kedua berupa tenda, alat berat, dan bahan bakar minyak yang diharapkan dapat membantu mempercepat pemulihan wilayah tedampak.

“Kami terus berkoordinasi dengan pemerintah dan pihak-pihak terkait dalam penyaluran, agar bantuan yang disampaikan sesuai dengan kebutuhan dan tepat sasaran,” kata dia.

Sesuai imbauan pemerintah, seluruh pihak diharapkan partisipasinya untuk memberikan dukungan dalam meringankan beban korban bencana. Apalagi, infrastruktur di kedua daerah terdampak mengalami kerusakan cukup parah, sehingga ketersediaan dan penyaluran bantuan masih tersendat. Saat ini, sejumlah wilayah di daerah bencana masih ada yang belum tersentuh bantuan akibat rusaknya infrastruktur. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement