Kamis 04 Oct 2018 23:15 WIB

Airnav akan Bangun Menara ATC Antigempa

Menara tahan gempa akan ditempatkan di wilayah-wilayah yang rentan gempa.

Sejumlah pasukan TNI berjaga di Bandara Mutiara Sis Al Jufri yang dalam keadaan kondisi rusak di Palu, Sulawesi Tengah, Ahad (30/9).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah pasukan TNI berjaga di Bandara Mutiara Sis Al Jufri yang dalam keadaan kondisi rusak di Palu, Sulawesi Tengah, Ahad (30/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga pelayanan navigasi penerbangan Airnav Indonesia, akan membangun menara pengendali lalu lintas udara (ATC) antigempa di sejumlah wilayah.

"Kita mau buat tower yang tahan gempa, baik dari konstruksi besinya maupun beton," kata Direktur Utama Airnav Indonesia Novie Riyanto usai diskusi "Keselamatan Penerbangan Nasional" di Jakarta, Kamis (4/10).

Dia mengatakan jangka waktu pembangunan dari enam bulan hingga satu tahun disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi bandara. "Kalau bandara besar, paling tidak satu tahun, seperti di Yogyakarta dan Soekarno-Hatta," katanya.

Biaya pun juga disesuaikan dengan panjang landasan. Semakin panjang landasan, semakin tinggi menara.

"Untuk 2.000 meter itu Rp 20-Rp30 miliar, tapi untuk yang panjangnya 3.000 meter itu bisa Rp 40 miliar," katanya.

Menara tahan gempa akan ditempatkan di wilayah-wilayah yang rentan gempa, seperti di wilayah patahan dan cincin api di Sulawesi dan Papua. Untuk itu, ia juga akan berkoordinasi dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terkait informasi kondisi geologi serta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk konstruksi bangunan.

Biaya renovasi menara ATC di Bandara Mutiara SIS Al Jufri Palu, Novie menyebutkan senilai Rp 20-30 miliar termasuk untuk perkantoran dan peralatan.

Baca juga: Keluarga Setuju Jasad Agung Dipindahkan ke Makam Pahlawan

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement