REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- SOLOPEDULI menerjunkan tim relawan untuk membantu korban bencana gempa bumi dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah. Tim relawan berjumlah 10 orang dan ditambah tujuh relawan dari Surabaya.
Salah satu tim SOLOPEDULI yang saat ini berada di Palu, Yudha, menyampaikan tim SOLOPEDULI sudah berangkat ke Palu dan Donggala sejak Ahad (30/9). Saat ini timnya berjumlah 10 orang ditambah dengan tujuh relawan dari Surabaya.
Yudha mengaku timnya hanya bisa membantu semampu mereka. Antara lain, membantu proses evakuasi korban dan memenuhi kebutuhan para korban yang sangat mendesak berupa makanan, minuman (dapur umum), obat-obatan, dan trauma healing.
"Kondisi di sini bahan makanan, minuman dan obat-obatan sangat terbatas, kami memohon doanya dari masyarakat agar proses evakuasi dan penyaluran bantuan ini dapat berjalan dengan lancar," ujar Yudha.
Direktur Fundraising SOLOPEDULI, Tri Waluyo, menyatakan akan terus melakukan penggalangan dana secara masif dan mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama membantu para korban. Doa dan penyaluran bantuan dilakukan sesegera mungkin karena para korban tidak bisa menunggu lama lagi untuk memenuhi kebutuhan makan dan obat-obatan.
"Mari bersama kita salurkan bantuan untuk saudara-saudara kita di Palu-Donggala. Penggalangan dana bisa disalurkan melalui SOLOPEDULI di seluruh kantor cabang Soloraya maupun yang di Semarang, insya Allah dana akan segara kami kirim. Sedikit bantuan dari para donatur sangat berarti bagi mereka," terang Tri Waluyo.
Sementara itu, Paguyuban Bengawan Solo menyalurkan donasi untuk para korban gempa bumi dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, melalui SOLOPEDULI. Dana sebesar Rp 5 juta diserahkan di kantor SOLOPEDULI, di Solo, Selasa (2/9).
Bendahara Paguyuban Bengawan Solo, Emi Sumartini (63), berharap para korban diberi ketabahan dan keikhlasan dalam menerima ujian. "Semoga dana ini bisa sedikit membantu meringankan penderitaan para korban tsunami Palu-Donggala," katanya.