Kamis 04 Oct 2018 16:29 WIB

Tempuh Jalur Laut, Bantuan Muhammadiyah Tiba di Palu

Bantuan sempat dititipkan satu malam di Brimob.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Dwi Murdaningsih
Sejumlah bantuan logistik Muhammadiyah yang tiba di Posko MDMC Palu, Rabu (3/10).
Foto: muhammadiyah
Sejumlah bantuan logistik Muhammadiyah yang tiba di Posko MDMC Palu, Rabu (3/10).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) akhirnya dapat mendirikan Pos Koordinasi Bencana Palu. Menempuh perjalanan laut, Pos Koorinasi Bencana Palu didirikan di Kampus Universitas Muhammadiyah (Unismuh).

Relawan Muhammadiyah, Arif Rahman menerangkan, Pos Koordinasi Bencana Palu berdiri sejak Rabu (3/10) dini hari. Untuk sampai ke sana, relawan harus melalui berbagai tantangan medan yang berat.

Berangkat mulai Selasa (2/10), mereka mengirimkan bantuan logistik dari Muhammadiyah Pare-Pare menggunakan Kapal Laut KM Bukit Siguntang. Lalu, mereka berangkat dari Pelabuhan Pantoloan memakai satu unit ambulans.

Menurut Arif, penggunaan ambulans tidak lain karena memang sulitnya mencari transportasi lain di sana. Akhirnya, mereka memutuskan menggunakan ambulans agar bantuan bisa segera tersampaikan.

"Akhirnya kami putuskan untuk tetap berangkat menjemput relawan dan logistik dari Muhammadiyah Pare-Pare menggunakan satu unit ambulans yang bisa kami gunakan," kata Arif, Rabu (3/10).

Yayasan Wahana Artha Donasikan Rp 250 Juta untuk Palu

Setelah sampai, relawan melakukan koordinasi langsung dengan Tim LazisMu Pare Pare soal penggunaan alat transportasi alternatif untuk mengangkut logistik. Terbentur perizinan, bantuan akhirnya dititipkan satu malam di Brimob.

"Alhamdulillah, akhirnya ada solusi, kami berhasil negosiasi dengan Brimbom dari Makassar yang ditugaskan di Palu untuk membantu mengangkut logistik Muhammadiyah," ujar Arif.

Pengawalan Brimob turut bermanfaat mengurangi risiko penjarahan dan pemalakan bantuan logistik yang mungkin terjadi pada siang harinya. Terlebih, satu hari sebelumnya, truk Lazismu sempat mengalami penjarahan dan pemalakan.

Kejadian itu mengakibatkan sebagian bantuan habis di jalan dan bila tidak diberi uang, oknum-oknum itu akan merusak mobil. Namun, mereka dikuatkan arahan Brimob yang menekankan untuk menindak tegas jika terjadi hal-hal itu.

"Harapannya, dikirimkannya relawan Muhammadiyah, ribuan pasukan Brimob dan TNI, dapat membantu menormalkan situasi Kota Palu agar kerja relawan dan bantuan yang masuk kepada korban dapat dimaksimalkan," kata Arif.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement