Kamis 04 Oct 2018 12:13 WIB

IDI: Fasilitas Kesehatan Darurat di Palu Sudah Beroperasi

Fasilitas kesehatan sudah siap digunakan termasuk ketersediaan logistik obat-obatan

Petugas memindahkan bantuan logistik, makanan dan obat-obatan ke dalam pesawat jenis ATR 72 - 500 Pelita Air Service di Bandara Pertamina Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (2/10).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Petugas memindahkan bantuan logistik, makanan dan obat-obatan ke dalam pesawat jenis ATR 72 - 500 Pelita Air Service di Bandara Pertamina Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (2/10).

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyatakan fasilitas kesehatan darurat di Palu, Sulawesi Tengah sudah bisa dioperasikan untuk menangani korban gempa dan tsunami. Sekjen Pengurus Besar IDI Adib Khumaidi mengatakan saat ini dengan bantuan banyak pihak, Mobile Clinic dan RSUD di Palu sudah siap digunakan, didukung ketersediaan logistik obat-obatan.

"Selain itu, PB IDI beserta Baznas akan membuat pos medis di bandara yang berfungsi untuk 'men-screening' kondisi pasien yang meninggalkan atau kembali ke Palu," kata dia, Kamis (4/10).

Sejak H+1 gempa dan tsunami Sulteng, IDI bersama dengan TNI menurunkan tim medis dengan membawa bantuan medis melalui berbagai jalur, seperti udara, darat (melalui Mamuju), maupun laut.

Rumah sakit terapung, KRI dr Soeharso, saat ini telah berlabuh di pelabuhan Palu, sedangkan RS Terapung Ksatria Airlangga yang bertolak dari Kepulauan Alor dan Banda Neira dipastikan akan berlabuh pada Kamis di Donggala untuk menangani kondisi korban bencana di daerah tersebut.

Berdasarkan laporan assesment dari Tim Aju IDI yang diturunkan pada Sabtu (29/9), sekitar 80 persen korban gempa dan tsunami di Sulawesi Tenggara membutuhkan penanganan ortopedi. Pergerakan tim dokter dan tenaga medis yang cepat tanggap menjadikan penanganan pasien yang membutuhkan operasi darurat segera tertangani.

Pada Rabu (3/10), Adib yang merupakan spesialis ortopedi, beserta sejumlah tim medis IDI yang tergabung di berbagai organisasi turun langsung menangani korban gempa dan tsunami dengan membawa bantuan perlengkapan untuk operasi ortopedi didukung obat-obatan. Mereka menggunakan pesawat Hercules C130 dari TNI AU yang berangkat dari Lanud TNI AU Makassar.

Setiba di RS Undata Palu, tim PB IDI segera melakukan koordinasi gabungan dengan pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat terkait dengan alur pelayanan dan kondisi di lokasi bencana.

"Kami sudah menerima laporan tim aju sehingga setiba di sini, tim IDI dapat segera melakukan tindakan untuk meminimalkan risiko bagi para korban gempa dan tsunami," kata Adib yang juga Ketua Perhimpunan Dokter Emergensi Indonesia.

Pada Jumat (28/9) gempa 7,4 Skala Richter mengguncang wilayah Palu disusul dengan terjangan tsunami di sepanjang garis pantai Donggala hingga Kota Palu yang menyebabkan ribuan orang menjadi korban.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement