REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman melepas 500 truk pengangkut bantuan pangan bagi korban gempa dan tsunami di Kota Palu, Kabupaten Donggala, dan Sigi, Sulawesi Tengah. "Kami mengucapkan terima kasih pada Gubenur Sulsel, anggota DPD RI, seluruh perusahaan BUMN dan BUMD, dan swasta yang telah berkontribusi hari ini, ada kurang lebih 500 truk bahan pangan yang dikirim hari ini untuk Palu, Donggala, dan Sigi," kata Andi Amran usai melepas rombongan truk pembawa bantuan dari Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Kamis (4/10).
Pemberian bantuan yang dikoordinir Kementerian Pertanian dilakukan sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo sejak dua hari lalu. Presiden memerintahkan agar segera diambil langkah untuk memberikan bantuan bagi para korban bencana, khususnya pangan. "Insya Allah besok kami akan berangkat ke lapangan (Palu, Red), untuk memeriksa, agar bantuan tersebut benar-benar terdistribusi untuk saudara-saudara kita," ujarnya.
Pihaknya juga menggalang bantuan khusus yang diberikan bagi yatim piatu asal Palu yang kini berada di Makassar sebesar Rp 1 miliar. Kementerian Pertanian telah dua kali menggalang bantuan, yaitu untuk korban gempa Lombok senilai Rp 20 miliar dan korban gempa dan tsunami Palu, Donggala, dan Sigi, senilai Rp 25 miliar.
Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam penanganan pascabencana di Sulteng tersebut, mulai dari Presiden Joko Widodo hingga masyarakat. "Terima kasih untuk Menteri Pertanian sudah peduli, saya bangga beliau sebagai putera Sulsel dan tokoh nasional yang sudah memberikan kepedulian," kata dia.
Berdasarkan laporan panitia, Kamis (4/10) pagi ini sudah terkumpul bantuan 500 truk senilai Rp 25 miliar. Truk itu berisi antara lain dalam bentuk barang sembako, beras, mi instan, minyak goreng, gula, susu, dan makanan bayi, perlengkapan pakaian, dan sabun.
Bantuan sukarela itu, terkumpul dari Sahabat Kementan dan Mitra Pertanian Rp 4,8 miliar, Pemprov Sulsel, pengusaha, perbankan, dan ormas Rp 6,2 miliar, Pemkot Makassar Rp 2,5 miliar dan Rakyat Indonesia Rp 7 miliar, serta sumbangan masyarakat Sulsel.