Kamis 04 Oct 2018 11:14 WIB

Relawan Pertamina MOR IV Bantu Pulihkan Layanan BBM Sulteng

Layanan pengisian BBM di lokasi terdampak bencana belum sepenuhnya pulih.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Gita Amanda
Pertamina mengirimkan bantuan sarana distribusi BBM dan avtur ke Sulawesi berupa 12 Mobil Tangki BBM, 1 Mobil Tangki Avtur dan 26 orang Awak Mobil Tangki. Mobil Tanki dan Awak diberangkatkan dari TBBM Plumpang, Jakarta Selasa (2/10) menuju Makassar dengan menggunakan kapal untuk menggantikan Mobil Tanki dan Awal yang telah dikerahkan ke Palu dan Donggala.
Foto: Pertamina
Pertamina mengirimkan bantuan sarana distribusi BBM dan avtur ke Sulawesi berupa 12 Mobil Tangki BBM, 1 Mobil Tangki Avtur dan 26 orang Awak Mobil Tangki. Mobil Tanki dan Awak diberangkatkan dari TBBM Plumpang, Jakarta Selasa (2/10) menuju Makassar dengan menggunakan kapal untuk menggantikan Mobil Tanki dan Awal yang telah dikerahkan ke Palu dan Donggala.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Tim relawan Pertamina Marketing Operation Regional (MOR) IV diturunkan untuk membantu pemulihan infrastruktur layanan Bahan Bakar Minyak (BBM), di wilayah terdampak bencana Palu, Sigi dan Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng). Pada tahap pertama, Rabu (3/10) lalu, Pertamina MOR IV telah mengirimkan 11 orang relawan. Mereka terdiri atas pekerja Pertamina, operator dan teknisi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).

"Hari ini, kami mengirimkan kembali relawan tahap kedua sebanyak 10 orang menuju Palu, Sigi dan Donggala," ungkap General Manager Pertamina MOR IV, Yanuar Budi Hartanto, di Semarang, Kamis (4/10).

Bencana gempa bumi dan tsunami yang terjadi di Palu, Sigi dan Donggala, jelasnya,  telah meluluhlantakkan pemukiman, infrastruktur dan fasilitas umum warga, tak terkecuali sarana dan prasarana layanan pengisian BBM. Hingga saat ini layanan pengisian BBM di lokasi terdampak bencana tersebut belum sepenuhnya pulih. Selain akibat kerusakan infrastruktur akses distribusinya juga masih belum bisa kembali normal.

Terkait kondisi ini, PT Pertamina (Persero) bergerak cepat untuk menggalang bantuan dan mengajak mitra dan pekerja turut serta membantu memulihkan layanan di daerah bencana tersebut. Harapannya, operasional serta layanan akses BBM bagi warga yang terdampak bisa secepatnya kembali normal.

"Sehingga salah satu persoalan yang dihadapi masyarakat di lokasi terdampak bencana bisa teratasi," tambahnya.

Yanuar menambahkan, guna memastikan kesiapan tim relawan, Pertamina MOR IV juga telah menyiapkan tes kesehatan sebelum para relawan tersebut berangkat. Karena tim relawan ini direncanakan akan berada di lokasi bencana selama tujuh hingga 10 hari untuk memastikan para korban mendapatkan BBM di titik-titik bencana.

Selain itu, para relawan juga telah mendapatkan arahan serta motivasi dalam melaksanakan tugas kemanusiaan di lokasi bencana Palu, Sigi dan Donggala ini. “Hadirkan semangat membantu dan melayani kalian, agar semangat tersebut mengalahkan rasa lelah dan insya Allah menjadi amal bagi relawan karena telah mengorbankan waktu dan tenaga untuk membantu para korban bencana” ungkapnya.

Yanuar juga menambahkan bahwa mewakili Pertamina MOR IV menyatakan belasungkawa yang sedalam- dalamnya kepada para korban bencana tsunami dan gempa di Sulawesi Tengah.

"Pertamina MOR IV siap berpartisipasi untuk membantu dan mendukung Pemerintah dalam pemulihan pasca bencana di Sulawesi Tengah ini," tandasnya.

Salah satu relawan Pertamina MOR IV, Subagyo (46 tahun) yang juga operator SPBU Banjardowo mengaku merasa terpanggil untuk membantu kesulitan para korban di lokasi bencana setelah melihat tayangan di televisi. Dampak gempa bumi dan tsunami telah menghancurkan kota Palu, Sigi dan Donggala. Sehingga saat ada kesempatan menjadi relawan ia pun langsung mendaftar.

"Saya sudah izin kepada anak dan istri bahkan istri saya yang mendorong dan memberikan semangat untuk berangkat untuk tugas kemanusiaan ini,” ungkapnya, pada acara pelepasan tim relawan di TBBM Pengapon.

Demikian halnya Rizky (20), operator SPBU Penggaron juga merasa terpanggil untuk membantu pemulihan akses BBM di wilayah terdampak bencana, kendati ini akan menjadi pengalaman pertamanya. "Saya belum pernah ikut ke lokasi bencana, namun insyaallah sudah  mempersiapkan mental untuk berangkat ke lokasi bencana setelah mendapatkan izin dari orangtua," tandasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement