Cahaya Bank Muamalat Kian Terang

Direktur Utama Bank Muamalat Achmad K Permana mengatakan, kepastian konsorsium investor akan sangat membantu penguatan Muamalat saat ini dan rencana bisnis. Di sisi lain, Muamalat tidak melupakan visi pendirian bank ini sejak awal.

Ia menyadari Muamalat tumbuh dan dibesarkan umat karena ada ikatan emosional. "Itu pula yang menjadi kekuatan Muamalat," kata Permana.

Setelah rights issue, bank akan mempertahankan rasio kecukupan modal (CAR) tetap di atas 14 persen. Adapun pada Semester I 2018, CAR bank berada di 15,92 persen.

Pemegang saham mayoritas

Direktur Utama Bank Muamalat Achmad K Permana mengatakan, IDB terhambat kebijakan internal yang membatasi kepemilikan saham di institusi eksternal maksimal 20 persen. Saat ini kepemilikan IDB di Muamalat sekitar 32 persen. Karena itu, IDB tidak bisa menambah kepemilikan.

Tambahan modal Rp 2 triliun dari konsorsium itu akan menjadikan konsorsium sebagai pemegang saham pengendali (PSP) karena akan berada pada porsi di atas 50 persen. "Begitu rights issue selesai, konsorsium akan menjadi pemegang saham mayoritas," kata Permana.

Plt Komisaris Utama Bank Muamalat Iggi H Achsien mengatakan, menurut undang-undang, PSP adalah pemegang saham dengan porsi di atas 25 persen atau yang mengendalikan saham secara langsung atau tak langsung. Perwakilan mereka bisa ada di manajemen. Dalam rights issue Muamalat, pembicaraannya akan dilakukan nanti.

"Apakah IDB masih jadi PSP? Yang pasti nanti akan terdilusi dari sekarang sekitar 32 persen menjadi di bawah itu," kata Iggi.

Pemegang Saham Bank Muamalat

1. Bank Pembangunan Islam (IDB) : 32,74%

2. Bank Boubyan : 22,00%

3. Atwill Holdings Ltd : 17,91%

4. National Bank of Kuwait : 8,45%

5. IDF Investment Foundation : 3,48%

6. BMF Holdings Ltd : 2,84%

7. Reza Rhenaldi Syaiful : 1,67%

8. Dewi Monita : 1,67%

9. Andre Mirza Hartawan : 1,66%

10. Koperasi Perkayuan Apkindo-MPI (Kopkapindo) : 1,39%