REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden AS Donald Trump menghubungi Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) untuk menyampaikan belasungkawa. Ia juga menawarkan bantuan untuk para korban gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah.
"Presiden Trump menghargai kepemimpinan pemerintah Indonesia dalam menanggapi krisis," demikian keterangan tertulis Kedutaan Besar Amerika Serikat, Rabu (3/10). Pemerintah AS menawarkan untuk memberikan bantuan segera dan siap bekerjasama dengan pemerintah Indonesia untuk mengidentifikasi bantuan tambahan dari AS sebagai upaya dukungan terbaik.
Pemerintah Indonesia telah menolak bantuan AS dalam bentuk pasukan tentara dan kapal rumah sakit untuk masa tanggap darurat di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah. Alasannya saat ini Pemerintah memiliki cukup kekuatan.
Wakil Presiden Jusuf Kalla menjelaskan pemerintah Indonesia lebih mengutamakan bantuan dari negara lain untuk upaya rehabilitasi dan rekonstruksi. Sementara untuk situasi tanggap darurat Indonesia memiliki pasukan dan logistik yang memadai.
"Kita harus mempertimbangkan supaya (bantuan asing) bisa dipakai langsung, maka kita lebih memfokuskan bantuan asing untuk rehabilitasi dan rekonstruksi. Sama dengan waktu di Aceh dulu," kata Wapres di Jakarta, Rabu.
Pada saat rehabilitasi dan rekonstruksi gempa bumi dan tsunami Aceh pada 2004, Wapres menceritakan saat itu bantuan dari negara-negara asing digunakan untuk membangun rumah bagi para korban bencana. Sehingga, untuk penanganan bencana alam di Palu kali ini, bantuan dari negara asing yang akan diterima pemerintah juga akan digunakan untuk hal serupa.