Rabu 03 Oct 2018 12:11 WIB

Kementerian PUPR Buka Akses Palu-Parigi Melalui Kebon Kopi

Kebun Kopi di ruas Palu dan Kabupaten Parigi, penghubung lintas Timur dan Barat

Red: EH Ismail
Jalur Kekon Kopi membuka akses Kota Palu dengan Kabupaten Parigi
Jalur Kekon Kopi membuka akses Kota Palu dengan Kabupaten Parigi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus berupaya memulihkan kondisi akses jalan pasca gempa bumi dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah. Kelancaran konektivitas sangat penting untuk mobilitas orang dan distribusi bantuan agar bisa sampai ke lokasi-lokasi pengungsian di Kota Palu dan Kabupaten Donggala.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, akses jalan nasional ke Kota Palu melalui Lintas Barat, Timur, dan Tengah telah terbuka seluruhnya. Jalur Lintas Barat yakni ruas jalan Palu – Pelabuhan Pantoloan – Tolitoli – Buol sepanjang 546 km dan Ruas Palu – Donggala – Pasangkayu – Mamuju sepanjang 420 km. Sementara Jalur Lintas Tengah yakni Ruas Palu – Napu – Poso sepanjang 427 km dan Palu – Kebon Kopi – Parigi – Poso sepanjang 220 km. Untuk Lintas Timur melalui Ruas Palu – Kebon Kopi – Marisa – Gorontalo sepanjang 607 km.

Salah satu ruas krusial yakni Kota Palu dengan Kabupaten Parigi. Rute ini menjadi jalur utama dari utara Sulawesi menuju Palu di mana terdapat daerah dataran tinggi yang rawan longsor yakni di Kebon Kopi.. Penanganan ruas jalan ini telah dilakukan secara bertahap, yaitu pada 2017 ada empat paket pekerjaan multiyears senilai Rp330 miliar.

"Saat ini kita di Kebun Kopi yang berada di ruas jalan antara Kota Palu dan Kabupaten Parigi, penghubung lintas Timur dan Barat. Jalan di kawasan Kebun Kopi sejak lama merupakan rawan longsor.  Kita lakukan perbaikan secara ofensif," kata Basuki dihari kedua kunjungannya di Kota Palu, Senin (1/10).

Rekonstruksi ruas jalan Kota Palu - Kabupaten Parigi dilakukan sepanjang 48 Km oleh Balai Pelaksanaan Jalan Nasional XIV, Ditjen Bina Marga. Basuki menjelaskan, penanganan tidak lagi dilakukan setelah terjadinya longsor namun dilakukan penguatan tebing dengan teknologi geotrip dan geometrik tanam yakni berupa tumbuhan.

“Ramah lingkungan sehingga menjadi green infrastruktur dan memiliki daya tarik wisata. Selain dilakukan perkuatan tebing juga dilakukan perbaikan badan jalannya," ujar Basuki.

Pekerjaan Paket IA dan IB penanganan longsoran Kebon Kopi berupa penanganan geometrik lereng dari awalnya kemiringan 70 derajat menjadi 55 derajat, manajemen drainase lereng sehingga air turun tidak membebani lereng, penggunaan geogrid untuk menahan jatuhnya batuan, kemudian geomed berupa media tanam untuk mengontrol erosi dan sebagai tempat tumbuhnya tumbuhan. Pekerjaan kedua paket ini akan rampung akhir 2018.

Sedangkan untuk paket IIA dan IIB telah dilakukan penandatanganan kontrak pada 25 September 2018 dan akan rampung pada Desember 2019. Anggaran Paket IA sebesar Rp 123 miliar, Paket IB Rp 74 miliar, Paket IIA sebesar Rp 11 miliar dan Paket IIB Rp 122 miliar. Penanganan yang dilakukan berupa penanganan geometrik sehingga lebih landai, serta manajemen drainase lereng sehingga air turun tidak membebani lereng, penggunaan geogrid untuk menahan jatuhnya batuan, kemudian geomed berupa media tanam untuk mengontrol erosi dan sebagai media tumbuh tanaman.

Kementerian PUPR juga akan melakukan perbaikan dua jembatan rusak pada ruas jalan nasional di Towalen & Toboyo dan Jembatan Kuning. Mengingat fungsi Jembatan Kuning sebagai ikon Kota Palu, jembatan ini akan ditangani Kementerian PUPR diawali dengan pengecekan struktur jembatan dan desain ulang.

Di Kota Palu juga dilakukan perbaikan jalan yang retak dengan cara pengupasan / scrapping dan patching. Untuk pengerjaannya dilakukan mobilisasi alat berat 1 unit eksavator, satu loader, dan dua dump truck.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement