Rabu 03 Oct 2018 09:21 WIB

Gunung Soputan di Sulawesi Utara Erupsi

Masyarakat diimbau tenang.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Muhammad Hafil
  Awan panas mengepul dari puncak Gunung Soputan terlihat dari Desa Silian 3, Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara, Selasa (5/1).
Foto: Antara/Adwit B Pramono
Awan panas mengepul dari puncak Gunung Soputan terlihat dari Desa Silian 3, Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara, Selasa (5/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengumumkan Gunung Soputan, Sulawesi Utara erupsi, Rabu (3/10) pagi. Tinggi kolom abu mencapai 4.000 meter di atas puncak. Saat ini Gunung Soputan di level III berstatus (siaga).

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengakui, erupsi Gunung Soputan terjadi Rabu, 3 Oktober 2018 pukul 08.47 WITA.

"Pengamatan Gunung Soputan PVMBG melaporkan tinggi kolom abu vulkanik teramati sekitar 4.000 meter di atas puncak kawah atau 5.809 m di atas permukaan laut," ujarnya seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Rabu (3/10) pagi.

Sementara itu, kata dia, Kolom abu dengan tekanan kuat teramati berwarna kelabu hingga coklat dengan intensitas tebal condong ke arah barat dan barat laut. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 39 mm dan durasi sekitar 6 menit.

Ia menambahkan, hujan abu vulkanik diperkirakann jatuh di daerah di barat-barat laut Gunung Soputan. Kendati demikian, kondisinya Volcano Observatory Notice of Aviation (VONA) Orange.

"Artinya tidak mengganggu penerbangan. Bandara Internasional Sam Ratulangi di Kota Manado tetap beroperasi normal," katanya.

Hingga kini, dia menambahkan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) masih melakukan pemantauan dan belum ada laporan dampak letusan Gunung Soputan.

Ia menambahkan, saat ini Gunung Soputan berada pada Status Level III (Siaga).

"Karena itu, masyarakat diminta agar tidak beraktivitas di seluruh area di dalam radius 4 km dari puncak Gunung Soputan dan di dalam area perluasan sektoral ke arah Barat-Baratdaya sejauh 6,5 km dari puncak yang merupakan daerah bukaan kawah untuk menghindari potensi ancaman guguran lava maupun awan panas," ujarnya.

Masyarakat di sekitar Gunung Soputan juga dianjurkan agar menyiapkan masker penutup hidung dan mulut. Tujuannya guna mengantisipasi potensi bahaya gangguan saluran pernapasan jika terjadi hujan abu.

Masyarakat juga diminta mewaspadai potensi ancaman aliran lahar yang dapat terjadi setelah terjadinya erupsi yaitu dimana material erupsi terbawa air, terutama pada sungai-sungai yang berhulu di sekitar lereng Gunung Soputan, seperti di antaranya Sungai Ranowangko, Sungai Lawian, Sungai Popang dan Londola Kelewahu. Hingga kini, kata dia, Pos pengamatan Gunung Soputan terus memantau aktivitas vulkanik dan masyarakat belum perlu mengungsi karena masih aman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement