REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satgana Palang Merah Indonesia (PMI), Senin (1/10) berhasil menemukan tiga jenazah korban Tsunami Sulawesi Tengah (Sulteng). Kepala Sub Kesiapsiagaan PMI Pusat Rofiq Anshori menceritakan, tim Relawan PMI menemukan tiga korban tersebut atas inisiatif warga.
Melihat adanya Tim Relawan PMI, warga tersebut kemudian memanggil untuk mengangkat jenazah tersebut yang posisinya sangat sulit untuk dievakuasi karena terjepit dengan beton tiang rumah."Kemudian tim Relawan PMI berhasil mengeluarkan satu jenazah dalam waktu 30 menit. Setelah dimasukkan kedalam kantong jenazah, ternyata masih ada lagi dua jenazah yang posisinya berdekatan dengan jenazah yang ditemukan pertama kali," katanya seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Selasa (2/10).
Namun, kata dia, kondisi jenazah yang sudah terpisah salah satu anggota tubuhnya tersebut membuat personel Relawan PMI yang datang dari Kota Makassar harus berhati-hati. Hingga akhirnya jenazah-jenazah berhasil dikeluarkan dengan memakan waktu sekitar 1 jam.
"Keberhasilan Tim PMI mengevakuasi jenazah korban Tsunami di Kota Palu ini, karena adanya dukungan kendaraan serba guna Hagglund yang didatangkan dari Gudang Regional PMI kota Makassar dengan menempuh perjalanan darat selama 20 jam melintasi jalur Trans Sulawesi Pantai Barat hingga sampe di kota Palu dengan pengawalan personel Denpom XIV-1 Kodam XIV Hasanuddin," ujarnya.
Sepanjang hari keempat pascagempa dan tsunami yang melanda kota palu dan kabupaten donggala sulawesi tengah, kata dia, tercatat tim evakuasi PMI yang menggunakan hagglund ini telah berhasil menemukan dan mengevakuasi 23 jenazah dari balik reruntuhan puing bangunan di Perumnas Ballaroa Kecamatan Palu Barat dan Pantai Talise, Kota Palu.
Menurut rencana, dia menambahkan, Tim Evakuasi PMI akan terus mencari dan menyisir kawasan pantai Talise yang merupakan lokasi terparah akibat terjangan tsunami yang menurut warga tingginya mencapai 3 meter sesaat setelah guncangan gempa 7,4 SR yang terjadi pada hari Jumat 28/9 menjelang matahari terbenam.
"Di kawasan ini tercatat lebih dari 400 jenazah ditemukan pascatsunami tersebut. Dan diperkirakan masih banyak lagi jenazah yang masih tertimbun dibalik puing-puing bangunan dikarenakan minimnya peralatan yang digunakan Tim Evakuasi," ujarnya.
Tim Relawan PMI yang dibekali dengan Alat Perlindungan Diri (APD) dengan semangat membantu evakuasi dengan maksimal. Ia menambahkan, proses pencarian dan evakuasi korban gempa dan tsunami Palu dan Donggala ini, dilanjutkan hari ini dengan sasaran di lokasi yang diduga banyak korban meninggal dunia. Ia menyontohkan, di Kabupaten Sigi Biromaru terdapat ratusan siswa SMA dari Kota Palu yang hilang akibat longsor karena gempa bumi yang membuat adanya lubang tanah dengan diameter yang cukup besar.