Selasa 02 Oct 2018 22:09 WIB

Inggris Tawarkan Opsi Bantuan Gempa Sulteng

Opsi akan dilaksanakan setelah mendapat persetujuan pemerintah Indonesia.

Duta Besar Inggris Untuk Indonesia Moazzam Malik
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Duta Besar Inggris Untuk Indonesia Moazzam Malik

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Inggris menawarkan opsi bantuan kemanusiaan bagi korban gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah. Sebelumnya, Menteri Pembangunan Internasional Inggris Penny Mordaunt mengumumkan bantuan kemanusiaan senilai Rp 38 miliar untuk Indonesia.

Beberapa opsi bantuan yang ditawarkan Inggris adalah barang logistik seperti tenda darurat (shelter kits) dan selimut, sarana transportasi laut dan udara, dan bantuan dana untuk lembaga-lembaga kemanusiaan yang bekerja membantu korban.

"Kami sedang koordinasikan dengan pemerintah Indonesia mengenai bantuan apa yang diperlukan. Insya Allah malam ini kita akan memutuskan yang mana diantara opsi tersebut yang akan dilaksanakan," ujar Duta Besar Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik ditemui di sela-sela peluncuran program "English for Indonesia" di Jakarta, Selasa (2/10).

Menurutnya, opsi bantuan tersebut didasarkan pada kebutuhan paling mendesak para korban. "Saya kira yang paling penting adalah shelter kits karena banyak warga harus mengungsi setelah kehilangan tempat tinggal. Mereka terpaksa tidur di luar, dan keadaannya sangat menyedihkan," kata dia.

photo
Satu unit kendaraan tertimbun akibat gempa 7,4 pada skala richter (SR), di kawasan Kampung Petobo, Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (2/10).

Jika dibutuhkan, barang-barang kebutuhan darurat tersebut bisa segera diterbangkan dari gudang-gudang logistik milik Inggris di Dubai, Uni Emirat Arab, dan New Delhi, India. Pemerintah Inggris juga memiliki inisiatif untuk bekerja sama dengan maskapai penerbangan Inggris yang beroperasi di Timur Tengah dan Asia Selatan untuk mengangkut barang logistik tersebut ke Palu.

Opsi penggunaan kapal dan pesawat militer juga diajukan mengingat Inggris memiliki Angkatan Laut yang berbasis di Singapura. Opsi-opsi tersebut terus dikoordinasikan dan akan dilaksanakan jika sudah mendapat persetujuan dari pemerintah Indonesia.

Menurut Dubes Moazzam, tim dari Kementerian Pembangunan Internasional Inggris akan segera tiba di Jakarta untuk mengoordinasikan dan mengelola bantuan kemanusiaan tersebut. "Ada lima orang ahli yang sedang menuju ke Jakarta. Mereka akan memastikan bantuan kemanusiaan Inggris digunakan dengan efektif," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement