Selasa 02 Oct 2018 14:44 WIB

Jokowi Instruksikan Penyebar Hoax Bencana Ditangkap

Berita resmi terkait bencana hanya akan melalui BNPB

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan duka cita mendalam atas bencana gempa dan tsunami yang terjadi di Kabupaten Donggala, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (29/9).
Foto: Istimewa
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan duka cita mendalam atas bencana gempa dan tsunami yang terjadi di Kabupaten Donggala, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (29/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan Kapolri Tito Karnavian agar menangkap para penyebar berita hoax terkait bencana yang tengah terjadi di Sulawesi Tengah. Hal ini disampaikan Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto usai rapat terbatas terkait penanganan dampak gempa dan tsunami di Palu dan Donggala. 

"Jangan sampai muncul hoax, berita tidak benar meresahkan masyarakat tidak enak dan tidak elok. Presiden instrusikan Kapolri siapapun yang dapat bencana seperti ini dan memanfaatkan keprihatinan ini untuk kepentingan yang meresahkan masyarakat segera kita tangkap," ujar Wiranto dalam konferensi pers yang digelar di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (2/10). 

Baca Juga

Ia menambahkan, pemerintah akan menyampaikan berita resmi kepada masyarakat terkait bencana gempa dan tsunami melalui Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwonugroho. 

"Sedangkan yang lain disesuaikan dengan pokok informasi yang disusun oleh badan resmi yang kita tunjuk," kata dia. 

Pascabencana yang melanda Palu dan Donggala, tak sedikit berita hoax yang beredar dan meresahkan masyarakat. Kementerian Komunikasi dan Informatika pun menemukan sejumlah informasi palsu pascaterjadinya bencana. 

Di antaranya terkait gambar bendungan Bili-Bili di Kabupaten Gowa yang mengalami retak padahal faktanya bendungan tersebut dalam keadaan baik. Selain itu, beredar pula foto korban gempa tsunami Aceh 2004 dengan keterangan informasi korban gempa tsunami di Palu. 

Adapula informasi meninggalnya Wali Kota Palu Hidayat yang ternyata palsu. Info hoax juga menyebar ke masyarakat terkait gempa susulan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement