REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Biro Humas Badan Kepegawaian Negara (BKN) Mohammad Ridwan mengatakan, kerjasama antara BKN dan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kemendagri berjalan dengan baik. Ridwan mengatakan, setiap ada permintaan dari BKN terkait pendaftaran calon pegawai negeri sipil (CPNS) Ditjen Dukcapil selalu memberi respon dengan tepat.
"Saat ini hak akses laman SSCN sudah ditingkatkan 3,5 kali lipat menjadi 3,5 juta akses per hari, sejak dimulai pendaftaran tanggal 26 September 2018," kata Ridwan pada Republika.co.id, Senin (1/10).
Bahkan, kata dia, Ditjen Dukcapil juga telah meningkatkan koneksi bandwidth 20 kali lipat dari 512 kbps menjadi 10 Mbps. Peningkatan ini diharapkan dapat mempercepat dan memudahkan masyarakat ketika melakukan proses registrasi di laman pendaftaran CPNS.
Sebelumnya, pakar keamanan siber Pratama Persadha menyatakan ada banyak faktor yang menyebabkan kelambatan akses internet ke laman SSCN. Salah satunya, Pratama mengatakan, karena akses basis data (database) Ditjen Dukcapil Kemendagri lambat. Selain itu, Pratama mengatakan ada faktor peladen apakah yang ada benar-benar bisa menampung tingginya aktivitas netizen di sistem BKN.
"Perlu dipertimbangkan penggunaan lebih dari satu server. Bahkan, dapat dipertimbangkan penggunaan banyak server dan dilakukan load balancing (penyeimbang beban) sehingga beban tidak hanya mengarah ke satu server," kata Pratama.
Menanggapi hal itu, Ridwan menjelaskan server BKN memang sudah dikonfigurasi sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ISO 27001 tentang keamanan informasi.
"Web aplikasi SSCN telah menggunakan 30 server secara clustering dengan menggunakan enterprise load balancer. Untuk saat ini, usage server-server SSCN rata-rata masih di bawah 30 persen dari kapasitas maksimum yang tersedia," kata dia.