Senin 01 Oct 2018 13:13 WIB

Sembilan Polisi Meninggal Akibat Gempa dan Tsunami Palu

Setyo berharap anggota polri yang hilang kontak dalam keadaan selamat.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Teguh Firmansyah
Suasana prosesi pemakaman massal korban gempa tsunami palu di Poboya, Mantikulore, Palu, Senin (1/10).
Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Suasana prosesi pemakaman massal korban gempa tsunami palu di Poboya, Mantikulore, Palu, Senin (1/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Polisi Setyo Wasisto menyatakan, sebanyak sembilan anggota Polri menjadi korban dalam bencana gempa dan tsunami yang terjadi di Palu, Sulawesi Tengah. Sembilan anggota Polri tersebut rata-rata merupakan anggota Polresta Palu.

Setyo Wasisto menambahkan, masih banyak anggota yang hilang. Kemungkinan, korban dari anggota Polri bisa bertambah. Sebab, pada saat gempa dan tsunami, kata Setyo, anggota Polri dan TNI sedang melakukan apel persiapan pengamanan HUT Kota Palu.

"Pada saat kejadian itu ada acara masyarakat memperingati ulang tahun Kota Palu. Nah saat itu ada apel TNI Polri untuk pengamanan tiba-tiba terjadi tsunami dan saat ini sedang didata," ujarnya Senin (1/10).

Baca juga, Sulitnya Menembus Daerah Terdampak Gempa Tsunami.

Setyo berharap, para anggota Polri yang belum ditemukan hanya hilang kontak dan dalam keadaan selamat. Sementara, untuk korban anggota Polri di Kabupaten Donggala, Setyo mengatakan, hingga saat ini belum diketahui jumlahnya.

Sebab, komunikasi dan akses jalan di Kabupaten Donggala masih belum pulih seluruhnya. "Mohon waktu dan mohon sabar untuk rekan-rekan. Mudah-mudahan rekan kami yang belum ketemu hanya hilang kontak saja. Bukan hilang secara fisik," kata dia.

Seperti diketahui, Gempa berkekuatan 7,7 skala richter (SR) mengguncang Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, dan sekitarnya pada pukul 17.02 WIB, Jumat (28/9). Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan, gempa bumi disebabkan aktivitas sesar Palu Koro.

Hingga Ahad (30/9)  pukul 13.00 WIB, telah tercatat ada 832 korban jiwa akibat gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperkirakan jumlah tersebut masih bisa bertambah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement