REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Pemkab Purwakarta berencana membenahi kondisi trotoar dan drainase di wilayah tersebut. Pasalnya, saat ini, kondisi trotoar sudah banyak yang rusak. Sedangkan, drainasesnya banyak yang tak bergungsi. Karenanya, pada 2019 mendatang, wilayah ini menganggarkan Rp 10 miliar untuk perbaikan trotoar dan drainase.
Wakil Bupati Purwakarta, Aming, mengatakan, perbaikan trotoar dan drainase ini mulai dari Cipaisan sampai Sadang. Jaraknya, mencapai 10 kilometer. Trotoarnya, akan menggunakan batu andesit berkualitas bagus. Mengingat, selama ini trotoar di Purwakarta, menggunakan keramik. Tapi, tidak tahan lama.
"Trotoar yang keramik, kondisinya sudah banyak yang terkelupas dan pecah-pecah. Makanya, tahun depan akan kita ganti dengan batu andesit," ujar Aming, kepada Republika.co.id, Jumat (28/9).
Untuk pembangunan trotoar dan drainase ini, lanjut Aming, alokasinya mencapai Rp 10 miliar. Dengan asumsi, satu kolometernya mencapai Rp 1 miliar. Adapun batu andesitnya, akan didatangkan dari Kabupaten Cirebon. Sebab, stoknya cukup banyak.
Selain membangun trotoar di sepanjang jalan antara Cipaisan-Sadang, pihaknya juga akan meneruskan pembangunan trotoar di sepanjang Sadang-Bungursari. Trotoar masa kepemimpinan Bupati Dedi Mulyadi saat itu, pembangunannya masih belum tuntas. Menyisakan dua kilometer lagi. Makanya, tahun depan akan dirampungkan.
Sehingga, pembangunan trotoar ini akan tersambung dari satu wilayah ke wilayah lainnya. Yakni, dari Cipaisan sampai Bungursari. Selain itu, lanjut Aming, pihaknya akan mengawasi kebaradaan trotoar ini. Jangan sampai, dimanfaatkan oleh para pedagang. "Selama ini, banyak trotoar yang dimanfaatkan untuk berjualan. Akibatnya, hak pejalan kaki menjadi terampas," ujar Aming.
Untuk itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan Satpol PP untuk mengawasi keberadaan para pedagang. Khususnya, yang biasa mangkal di pinggiran jalan. Mengingat, trotoar tersebut fungsinya bukan sarana untuk berjualan. Melainkan, merupakan akses mobilitas para pejalan kaki."Kalau ada pedagang yang berjualan di atas trotoar, itu urusannya Sat Pol PP," ujar Aming.
Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Purwakarta, Budi Supriadi, mengatakan, pembangunan trotoar ini merupakan lanjutan dari pembangunan infrastruktur masa kepemimpinann Bupati Dedi. Sebab, masih ada sejumlah pembangunan yang belum rampung. Makanya, di 2019 mendatang akan diselesaikan. Supaya, pembangunan infrasktur di Purwakarta terkoneksi dari satu wilayah ke wilayah lainnya.
"Untuk trotoar ini, lebarnya ada yang 1,5 meter dan ada juga yang dua meter. Tergantung dari kondisi riil di lapangan," ujarnya.
Sedangkan, ruas jalan yang sudah ada trotoarnya, tinggal dipelihara. Salah satunya, dengan dilakukan pengecatan ulang. Seperti, trotoar di sepanjang Jl A Yani, Kelurahan Cipaisan.