Sabtu 29 Sep 2018 21:55 WIB

Takut Gempa Lagi, Pasien RS di Mamuju Berdiam di Mushalla

Pihak keluarga pasien memilih bertahan di lobi hingga pekarangan dan mushalla.

Dampak gempa-tsunami di Palu dan Donggala serta daerah sekitarnya.
Foto: Dok Republika
Dampak gempa-tsunami di Palu dan Donggala serta daerah sekitarnya.

REPUBLIKA.CO.ID, MAMUJU -- Sejumlah pasien di Rumah Sakit Mitra Manakarra, Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat mengaku masih trauma pascagempa yang melanda kawasan itu pada Jumat petang (28/9). Mereka memilih bertahan di mushalla dan lobi rumah sakit.

"Kami tidak berani masuk ke ruangan rumah sakit karena trauma dan khawatir jika terjadi lagi gempa," ujar Jamal, salah seorang keluarga pasien Rumah Sakit Mitra Manakarra Mamuju, ditemui Sabtu (29/9) malam.

Jamal mengaku, anaknya Muhammad Hamdani (4) sudah dirawat di Rumah Sakit Mitra Manakarra selama empat hari karena mengalami demam tinggi. Namun, saat gempa bumi berkekuatan 7,4 SR mengguncang wilayah Kota Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah dan sebagian wilayah Sulbar pada Jumat petang, para pasien dan pembesuk berhamburan keluar menyelamatkan diri.

Pascaterjadinya gempa yang cukup kuat tersebut, pihak keluarga pasien memilih bertahan di lobi hingga pekarangan dan mushalla RS.     

"Tadi pagi kami sempat pulang ke rumah tetapi diminta dokter kembali ke rumah sakit karena anak saya akan diperiksa lebih lanjut sehingga malam ini saya kembali dan tetap menginap di lobi. Kami sudah mengajukan agar anak saya berobat jalan saja, tetapi dokter dan rumah sakit tidak mengizinkan," lanjut Jamal.

Sebelum terjadi gempa tambah Jamal, anaknya dirawat di ruang ICU lantai 2 Rumah Sakit Mitra Manakarra.

"Jadi, kami akan tetap bertahan sampai kami yakin tidak ada lagi gempa. Saya akan mengupayakan kalau bisa anak saya bisa dirawat di rumah saja," kata Jamal.

Sejumlah pasien yang umumnya anak-anak juga terlihat masih bertahan di mushalla RS. Beberapa petugas medis terlihat melakukan pemeriksaan terhadap pasien yang berada di mushalla tersebut.

"Masih trauma, Pak. Sebab kemarin saat terjadi gempa kami dari lantai tiga berlarian keluar rumah sakit. Sebenarnya, kami sudah pulang ke rumah tadi, tapi karena adik saya mau diperiksa sehingga kami bawa kembali ke rumah sakit ini dan bertahan di mushalla bersama pasien lainnya," kata keluarga pasien lainnya, Dewi. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement