REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pemerintah Provinsi Sumatra Barat berencana mengumpulkan sumbangan olahan kuliner khas Minang, yakni rendang, dari masyarakat umum dan Aparatur Sipil Negara (ASN). Kali ini rendang akan dikirimkan ke Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah untuk meringankan beban korban gempa dengan magnitudo 7,4 SR dan tsunami yang terjadi Jumat (28/9) sore kemarin.
"Kami harap dalam waktu dekat bisa kumpulkan rendang. Bagi warga yang mau sumbang rendang bisa datang ke Kantor Gubernur, silakan sumbang. Mohon dipacking per setengah kg, kami langsung bagi kepada korban di sana yang terkena musibah," jelas Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit usai menghadiri pengukuhan Dr Farid Tayib sebagai Rajo Alam Minangkabau di Tanah Datar, Sabtu (29/9).
Selain rendang, kata Nasrul, pihaknya akan menginisiasi pengumpulan sumbangan berupa uang untuk korban gempa di Sulteng. Pemprov Sumbar sudah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar dan PMI untuk menyalurkan bantuan. Sayangnya, koordinasi dengan BPBD Sulteng belum bisa dilakukan secara optimal karena sambungan komunikasi masih dalam proses pemuluhan.
"Kami belum bisa ke sana, bandara masih tutup sampai pagi tadi. Kemungkinan kami datang jalan darat melalui Manado. Kami belum bisa komunikasi dengan gubernur dan BPBD. Semoga Sumbar bisa berikan bantuan," ujar Nasrul.
Nasrul menyampaikan, berkaca pada bencana gempa di Lombok beberapa waktu lalu, jenis bantuan yang diperlukan korban gempa adalah makanan dan tenda, serta baju layak pakai. Maka dari itu, Pemprov Sumbar berupaya menyalurkan bantuan tersebut melalui lembaga kemanusiaan yang bisa mengakses lokasi bencana.
"ACT (Aksi Cepat Tanggap) juga sudah kami koordinasikan. Mudah-mudahan bisa teratasi," katanya.
Sebelumnya, Sumbar juga mengumpulkan rendang untuk disumbangkan kepada warga Lombok yang menjadi korban gempa. Rendang disumbangkan oleh masyarakat umum dan ASN di lingkungan Pemprov Sumbar.
Baca: Bandara dan Pelabuhan Palu Ditutup untuk Komersial