Jumat 28 Sep 2018 23:13 WIB

Karhutla Masih Terjadi, Ini yang Dilakukan BNPB

BNPB mencatat terjadi 805 titik api di seluruh Indonesia

Rep: N Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pemadaman titik api yang muncul di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dilakukan tim terpadu dengan melibatkan Manggala Agni Kementerian Lingkunghan Hidup dan Kehutanan, TNI, Polri, pihak swasta, masyarakat peduli api atau MPA dan aparat desa. Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain bersama Kepala BPPD Sumsel Iriansyah turun langsung ikut memadamkan api.
Foto: Dok BPBD Sumsel
Pemadaman titik api yang muncul di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dilakukan tim terpadu dengan melibatkan Manggala Agni Kementerian Lingkunghan Hidup dan Kehutanan, TNI, Polri, pihak swasta, masyarakat peduli api atau MPA dan aparat desa. Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain bersama Kepala BPPD Sumsel Iriansyah turun langsung ikut memadamkan api.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengaku telah melakukan berbagai upaya untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah-wilayah Indonesia, termasuk mengerahkan helikopter water bombing hingga mendampingi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengaku, instansinya telah mengerahkan 33 helikopter water bombing dan empat pesawat untuk hujan buatan. 

"BNPB juga membantu operasional pemadaman karhutla, aktivasi posko, intensifkan pemantauan karhutla, dan terus mendampingi Badan BPBD dalam penanganan karhutla," ujarnya saat dihubungi Republika, Jumat (28/9).

Hingga saat ini, kata dia, hasil pemantauan 24 jam terakhir dari satelit Aqua, Terra, SNNP pada catalog modis LAPAN tanggal 28 September 2018 pukul 07.00 WIB dengan kategori sedang (30-79 persen) dan tinggi (lebih dari sama dengan 80 persen) sebanyak 1.380 hotspot.

Rinciannya hotspot dengan kategori sedang di Papua 128 titik, Papua Barat lima titik, Kalimantan Utara empat titik, Kalimantan Timur 86 titik, Kalimantan Barat 44 titik, Sulawesi Tengah enam titik. Selain itu, di Kalimantan Tengah 248 titik, Sulawesi Selatan 10 titik, Sulawesi Barat lima titik, Kalimantan Selatan 137 titik, Nusa Tenggara Timur 14 titik.

Kemudian Jawa Tengah empat titik, Jawa Timur 31 titik, Nusa Tenggara Barat 20 titik, Yogyakarta dua titik, Sulawesi Tenggara tiga titik, Kepulauan Bangka Belitung 12 titik, Sulawesi Utara satu titik, Maluku Utara tiga titik, Bali tiga titik, Jawa Barat satu titik, Banten satu titik, Lampung lima titik, Sumatra Selatan 14 titik, Jambi enam titik, dan Riau 12 titik.

"Total saat ini tercatat 805 titik," katanya. Sementara hotspot kategori tinggi, kata dia, yaitu Papua 49 titik, Kalimantan Timur 47 titik, Kalimantan Barat 19 titik, Kalimantan Tengah 247 titik, Sulawesi Selatan enam titik, Kalimantan Selatan 93 titik, Nusa Tenggara Timur empat titik, Jawa Tengah satu titik, Jawa Timur 24 titik, Nusa Tenggara Barat 17 titik, Sulawesi Tenggara satu titik, Kepulauan Bangka Belitung 10 titik, Jawa Barat satu titik, Lampung tiga titik, Sumatra Selatan lima titik, Jambi empat titik, dan Riau 44 hotspot.

"Total titik panas kategori tinggi 575.Total semua kategori sedang dan tinggi 1.380," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement