REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencabut peringatan dini tsunami pascagempa bumi magnitudo 7,7 SR yang mengguncang Donggala, Sulawesi Tengah pada Jumat sore (28/9).
Informasi dari Humas BMKG, peringatan dini dinyatakan berakhir pada pukul 17.36 WIB atau sekitar setengah jam setelah terjadi gempa. Sebelumnya BMKG mengeluarkan peringatan dini tsunami untuk Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat.
Diperkirakan potensi tsunami di Donggala Bagian Barat dengan Siaga, Donggala Bagian Utara status Waspada, Sulbar, Mamuju Bagian Utara status Waspada dan Sulteng Kota-Palu Bagian Barat Waspada. Gempa bumi terjadi pada pukul 17.02.44 WIB dengan pusat gempa di 18 Lintang Selatan dan 119.85 Bujur Timur dengan kedalaman 10 Kilometer.
Gempa yang melanda wilayah Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat pada Jumat petang membuat warga di Kabupaten Mamuju panik. Getaran gempa yang cukup kuat berlangsung pada pukul 18.06 WITA, membuat warga yang berada di dalam rumah berlarian keluar mencari tempat-tempat yang aman.
"Baru kali ini getaran gempa kami rasakan cukup keras. Lampu di teras rumah saya bergoyang sangat kencang, bahkan air di bak penampungan kamar mandi sempat tumpah akibat kuatnya getaran gempa," kata seorang warga Mamuju Fadil, ditemui saat berada di luar rumahnya untuk menghindari dampak gempa tersebut.
Akibat gempa yang cukup kencang tersebut, listrik di kawasan Kabupaten Mamuju sempat padam.