REPUBLIKA.CO.ID, SITUBONDO -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Situbondo, Jawa Timur, mencatat sebanyak 12 dusun tersebar di lima kecamatan mengalami krisis air bersih pada musim kemarau 2018.
"Kami dari BPBD setiap hari menyuplai air bersih ke 12 dusun terdampak kekeringan, teryata hanya mampu mendistribusikan di dua titik karena keterbatasan armada truk tangki air," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Situbondo, Gatot Trikorawan, Kamis (27/9).
Ia mengatakan, pada musim kemarau 2018, BPBD menggunakan satu unit truk tangki air satu-satunya untuk menyuplai air bersih sebanyak 5.000 liter ke dusun-dusun terdampak kekeringan. Biasanya selain menggunakan armada truk milik BPBD, juga memanfaatkan truk tangki milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) milik Pemkab Situbondo.
Namun, armada milik PDAM Situbondo pada 2018 kerap digunakan untuk kepentingan PDAM sendiri sehingga BPBD hanya mampu menyuplai air bersih di dua titik saja. Gatot mengemukakan, 12 Dusun yang mengalami kekeringan di antaranya, Beto Labeng, Desa Sopet, Kecamatan Jangkar dan Dusun Jerugen, Desa Selomukti, Kecamatan Mlandingan.
Dusun Krajan, Dusun Sokaan Timur, Desa Gunung Putri dan Desa Cemara, Kecamatan Suboh, Dusun Jambaran Barat dan Dusun Jambaran Timur, Desa Plalangan, Kecamatan Sumbermalang serta Dusun Krajan, Dusun Secangan Timur, dan Secangan Barat, Desa Kalisari, Kecamatan Banyuglugur.
"Pendistribusian air bersih terus dilakukan secara bergantian untuk membantu warga memenuhi kebutuhan sehari-hari," ujar Gatot.