Kamis 27 Sep 2018 10:44 WIB

Indonesia Bantu UNRWA Tutupi Kekurangan Dana untuk Palestina

Menlu mengatakan jangan ditanya dulu jumlahnya berapa

UNRWA
Foto: www.prc.org.uk
UNRWA

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyampaikan komitmen Indonesia untuk membantu Badan Bantuan dan Pembanguan PBB untuk Palestina (UNRWA) menutupi kekurangan dana yang digunakan membantu pengungsi Palestina. UNRWA yang mengurusi sekitar 5,3 juta pengungsi Palestina di beberapa wilayah, saat ini memiliki defisit anggaran sekitar 440 juta dolar AS sehingga menyulitkan badan PBB tersebut untuk membantu para pengungsi. Ia menjelaskan anggaran yang dimiliki UNRWA ada yang berasal dari PBB, tapi mayoritas berasal dari kontribusi sukarela negara-negara anggota.

"Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan kontribusi sukarelanya, tapi jangan tanya dulu jumlahnya berapa," ujar Menlu Retno, setelah mengadakan pertemuan bilateral dengan pejabat UNRWA di sela Sidang Majelis Umum PBB di Markas PBB, New York, Rabu (26/9).

Defisit anggaran sebesar 440 juta dolar AS itu kini sudah tertutup 60 persen, sehingga menyisakan 40 persen atau sekitar 180 juta dolar AS. Dengan tertutupi 60 persen kekurangan itu sebenarnya menunjukkan sinyal yang cukup bagus bahwa negara-negara dunia mendukung operasi UNRWA untuk membantu para pengungsi Palestina.

Selain menggunakan dana dari pemerintah dan sumbangan dari Baznas, Indonesia saat ini juga sedang menggerakkan para filantropis Indonesia untuk membantu para pengungsi Palestina lewat UNRWA, ujar Retno. Bantuan yang berasal dari UNRWA sebagian besar difokuskan untuk pendidikan dan kesehatan para pengungsi.

Di sela kegiatan SMU ke-73 PBB, Menlu Retno menghadiri sejumlah pertemuan lanjutan yang pada intinya adalah bagaimana upaya Indonesia beserta negara-negara anggota PBB menggalang dukungan bantuan keuangan, sehingga bisa menutupi defisit keuangan yang dialami olah UNRWA saat ini.

Awal September ini Amerika Serikat memutuskan untuk menghentikan segala bentuk bantuan pendanaan untuk UNRWA. Presiden AS Donald Trump memerintahkan penghentian lebih dari 200 juta dolar AS atau sekitar Rp2,8 triliun bantuan ekonomi yang sedianya dialokasikan ke Gaza dan Tepi Barat untuk dialihkan ke tempat lain.

Juru bicara Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Nabil Abu Rudeina menyebut langkah itu adalah "serangan" terhadap rakyat Palestina dan bertentangan dengan resolusi PBB.

UNRWA yang telah berdiri sejak 68 tahun lalu menyediakan bantuan kepada 5,3 juta pengungsi Palestina yang tersebar di Yordania, Lebanon, Suriah, Tepi Barat dan Gaza. Sebagian besar dari mereka adalah keturunan dari 700.000 warga Palestina yang terusir dari rumahnya ketika Perang 1948 yang menyebabkan lahir Israel. Indonesia mulai awal tahun depan akan resmi menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB untuk periode 2019-2020.

Menlu Retno menyatakan komitmennya untuk terus mengkampanyekan isu kemerdekaan Palestina melalui Solusi Dua Negara ketika memulai tugasnya sebagai anggota tidak tetap DK PBB nanti.

"Kita tahu situasinya tidak mudah, tapi kita akan terus berjuang untuk memberikan dukungan," kata Menlu Retno lagi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement