REPUBLIKA.CO.ID Oleh: Febrian Fachri
Konflik internal Manchester United (MU) antara Paul Pogba dan pelatih Jose Mourinho terus meruncing. Yang terbaru, Mourinho mencopot posisi wakil kapten dari Pogba tanpa sebab.
"Sejak saat ini, Pogba bukan lagi wakil kapten. Saya yang mengangkat dia jadi wakil kapten. Sekarang saya juga yang mencopotnya," kata Mourinho, seperti dikutip dari Eurosport.
Pogba dan Mou sudah lama bersitegang. Saat jendela transfer masih terbuka, Pogba disebut ingin hengkang karena merasa tidak cocok dengan gaya bermain Mourinho.
Pogba merupakan gelandang dengan tipe menyerang. Daya ledak mantan pemain Juventus itu berbahaya bila dimainkan sebagai gelandang serang.
Insting mencetak gol Pogba cukup baik di dalam kotak penalti maupun dari luar kotak penalti. Posisi ideal ini dirasakan Pogba saat membela Juventus dan timnas Prancis.
Sementara di MU, Mou memaksa Pogba turun agak ke dalam sebagai gelandang bertahan. Hal itu membuat kreativitas pemain 25 tahun itu kurang maksimal. Ketika didapat hasil buruk, Mou mengambinghitamkan Pogba.
Akhir pekan lalu, Pogba membalas dengan mengkritik gaya permainan Mourinho terlalu fokus bertahan. Kondisi itu membuat MU sulit menang dalam beberapa laga terakhir.
"Tim ini harus memikirkan cara yang baik untuk menyerang," ujar Pogba.
Pencopotan jabatan wakil kapten ini bisa menjadi pertanda satu di antara keduanya akan meninggalkan Old Trafford. Pogba terus dikaitkan dengan Juventus dan Barcelona.
Andai MU tidak mempertahankan Mou akibat hasil buruk beruntun, Pogba bisa jadi tetap di MU. Dugaan sementara, penyebab sikap Mourinho yang keras kepada bintang Prancis itu karena akhir pekan lalu Pogba mengkritik pola permainan yang diterapkan MU terlalu bertahan.
Mourinho sudah lama dikenal sebagai pelatih dengan watak yang keras. Pelatih asal Portugal itu tidak peduli terhadap siapa pun pemain yang tidak tunduk kepadanya. Mourinho tak segan-segan menghukum pemain kunci atau pemain yang menjadi simbol klub sejak lama.