Selasa 25 Sep 2018 20:41 WIB

1.500 Pengusaha Perempuan akan Berkumpul di Kota Padang

Mereka akan berbicara mengenai kemampuan pengusaha perempuan menyasar pasar dunia.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Gita Amanda
Facebook dan IWAPI luncurkan #SheMeansBusiness
Foto: Republika/MG ROL 65
Facebook dan IWAPI luncurkan #SheMeansBusiness

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Sedikitnya, 1.500 pengusaha perempuan dari seluruh Indonesia akan berkumpul di Kota Padang, Sumatra Barat pada 8-10 Oktober 2018 mendatang. Ribuan 'Kartini masa kini' tersebut akan berkumpul untuk bertukar pikiran dalam Rapat Kerja Nasional Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) ke-28.

Ketua IWAPI Sumbar, Emma Yohana, menjelaskan bahwa salah satu topik yang akan dibicarakan dalam Rakernas mendatang adalah kemampuan pengusaha perempuan di Indonesia untuk menyasar pasar dunia. Para pengusaha perempuan yang berkumpul di Kota Padang akan diberikan pelatihan untuk meningkatkan nilai jual produk sehingga bisa bersaing dilabeli 'kualitas ekspor'.

"Harapannya kemampuan perempuan pengusaha bisa diharapkan dan kita tidak takut bersaing dengan pengusaha lainnya," katanya di Padang, Selasa (25/9).

IWAPI, lanjut Emma, juga akan membantu pelaku usaha perempuan yang mengalami kesulitan dalam mendapat akses modal atau fasilitas produksi. Tahun 2016 lalu misalnya, IWAPI Sumbar menyalurkan bantuan alat pengemas bagi pengusaha perempuan di Payakumbuh yang menjalankan bisnis kuliner rendang.

"Dalam Rakernas nanti, harapan kami pengusaha lokal bisa bertemu langsung dengan calon pembeli dari daerah lain," jelasnya.

Rangkaian acara Rakernas nanti juga akan menampilkan pameran produk-produk unggulan dari seluruh Indonesia, seperti garmen, kuliner, produk kecantikan dan kesehatan, kerajinan tangan, batik, tenun, sepatu, hingga produk perkebunan seperti kopi dan teh.

Rakernas IWAPI ke-28 mendatang rencananya akan dihadiri Presiden Joko Widodo dan sejumlah menteri Kabinet Kerja seperti Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yambise.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement