Selasa 25 Sep 2018 18:02 WIB

Garbi Dorong Pembangunan Lintas Ideologis

Garbi menggelar deklarasi di Bandar Lampung.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Teguh Firmansyah
Gerakan Arah Baru Indonesia (Garbi).
Foto: Facebook
Gerakan Arah Baru Indonesia (Garbi).

REPUBLIKA.CO.ID,  BANDAR LAMPUNG -- Gerakan Arah Baru Indonesia (Garbi) akan mendeklarasikan diri di Bandar Lampung pada Ahad (30/9). Gerakan yang menyasar kalangan milenial ini ingin mendorong semua unsur terlibat dalam pembangunan di Indonesia.  

"Kami ingin berkolaborasi dengan semua unsur untuk membangun negeri ini," ujar Juru Bicara Gerakan Arah Baru Indonesia (Garbi) Lampung Sulistyo Purnomo Pambudi dalam keterangan tertulisnya yang diterima Republika.co.id, Selasa (25/9).

Deklarasi ini akan dibalut diskusi bertema "Meneropong Masa Depan Islam Politik di Kancah Politik Global" dengan pembicara Tengku Zulkifli Usman MA yang juga pengamat politik dunia Islam.

Menurut Tio, sapaan akrab Sulistyo, kehadiran Garbi berawal dari kegelisahan anak-anak muda mengenai pembangunan Indonesia ke depan. Garbi ingin mendorong bangsa Indonesia menjadi bangsa maju di bidang ekonomi, teknologi dan militer.

"Misi besar Garbi ke depan adalah menjadikan Indonesia sebagai kekuatan lima besar dunia," ujar Tio.

Tio menilai, untuk membangun Indonesia, tidak bisa hanya dilakukan oleh satu golongan atau kubu tertentu. Diperlukan kerja sama berbagai unsur dan lintas ideologis agar semua tujuan bisa tercapai.

"Kita ini ibarat tubuh, semua harus sama-sama berjalan. Kalau ada satu yang sakit maka sebagai bangsa kita harus merasakan bersama. Tidak boleh saling mencuekkan satu sama lain," katanya menambahkan.

Tio juga menegaskan prinsip dasar Bineka Tunggal Ika sudah menjadi harga mati sebagai semua bangsa. Tanpa prinsip ini, Indonesia hanya akan terpecah belah, mementingkan ego sektoralnya masing-masing.

"Pendiri bangsa kita sudah berdebat panjang soal ini. Kita tak perlu lagi mendebatnya. Sebagai sebuah bangsa kita harus maju bersama," ujarnya.

Tio berharap, dengan kehadiran Garbi di Lampung bisa memperkuat pembangunan, terutama di daerah yang saat ini sudah berjalan.  "Pekerjaan rumah Lampung ini masih banyak, bagaimana mendorong pertumbuhan ekonomi dan tingkat kesejahteraan rakyat." 

Pertumbuhan ekonomi di Provinsi Lampung pada triwulan II 2018 tercatat 5,35 persen. Angka ini menguat dibanding triwulan II-2017 (y-on-y)  sebesar 5,03 persen. Kendati begitu Lampung masih di bawah Sumatra Selatan dan Aceh.  "Tentu di daerah, kami ingin mendorong Lampung menjadi nomor satu. Kita dorong lewat pariwisata dan ekspor perkebunan," kata Tio.

Garbi mulai mendeklarasikan diri di sejumlah daerah. Salah satu tokoh Garbi merupakan Anis Matta, mantan presiden PKS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement