REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak, mengecam kemunculan situs Skandal Sandiaga. Menurutnya, laman Skandal Sandiaga hanya menyebarkan kabar bohong dan fitnah yang bertujuan mencemarkan nama baik Sandiaga Uno.
Dahnil mengatakan, Koalisi Indonesia Adil Makmur (KIAM) menyesalkan masih ada yang menebar hoaks dan fitnah pada kampanye Pilpres 2019. Padahal, ia mengatakan, ajakan menyambut pemilu dengan gembira telah berkali-kali diutarakan, termasuk oleh capres pejawat Joko Widodo.
“Namun, sayangnya, masih ada yang berusaha melakukan fitnah terhadap lawan politik Pak Jokowi, yakni Bang Sandi,” kata Dahnil Anzar saat dihubungi, Selasa (25/9).
Dahnil pun meminta Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) segera memblokir situs yang dimaksud. Dia juga mendesak kepolisian agar menegakkan keadilan sesuai aturan perundang-undangan yang berlaku.
“Kami menagih janji Kapolri RI (Jenderal Tito Karnavian) yang menyatakan akan menindak tegas siapa saja yang menebar fitnah dan kebencian,” ujar dia.
Jangan sampai, ia menambahkan, sikap tegas hanya dialamatkan kepada mereka-mereka yang menebar kebencian terhadap pejawat atau pemerintah. “Fitnah terhadap Bang Sandi ini adalah ujian penting, bisa atau tidak Kapolri berlaku adil dan berkeadilan,” kata dia.
Dahnil menegaskan, Sandiaga tidak terpengaruh dengan konten-konten situs tersebut yang menyasar citra calon wakil presiden itu. Dia mengungkapkan, kandidat yang juga mantan wakil gubernur DKI Jakarta itu telah mengarahkan timnya agar selalu mengikuti adab dan aturan yang berlaku serta tidak mudah terpancing emosi.
“Terkait apakah Bang Sandi terganggu atau tidak, beliau, 'woles aje bro', itu katanya. Beliau pahami betul segala upaya akan dilakukan untuk menghentikan perjuangan dia,” ujar dia.
Dahnil mengatakan, Sandiaga ingin berusaha menghadirkan pemilu yang damai dan berkeadilan, bukan sekadar mau menang. “Setidaknya, dengan fitnah-fitnah itu menjadi tambahan pahala buat beliau dan yang menyebar fitnah bisa segera sadar bahwa kekuasaan selalu dipergilirkan,” kata Dahnil.
Masa kampanye Pemilihan Umum 2019, baik untuk pemilihan presiden maupun pemilihan anggota legislatif, telah dimulai pada Ahad (23/9). Namun, pada Senin (24/9), Prabowo-Sandiaga diterpa isu tidak sedap oleh persebaran konten yang termuat dalam situs Skandal Sandiaga.