REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG--Krisis air bersih akibat dampak musim kemarau memuncak di wilayah Kabupaten Semarang. Pasokan air bersih yang disiapkan untuk mengantisipasi bencana kekeringan di daerah ini mulai tersendat.
BPBD Kabupaten Semarang memastikan, bantuan air bersih bagi warga yang terdampak kekeringan masih harus menunggu realisasi pengajuan dari BPBD Provinsi Jawa Tengah.
"Di harapkan dropping air bersih bantuan BPBD provinsi sudah bisa dilakukan dalam pekan ini," ungkap Staf Kedarutan dan Logistik BPBD Kabupaten Semarang, Teguh Ariadi, di Ungaran, Selasa (25/9).
Teguh mengungkapkan, cadangan air bersih untuk mengantisipasi dampak bencana kekeringan yang ada di BPBD Kabupaten Semarang sudah kosong, terhitung sejak pekan ketiga bulan September ini.
Artinya total persediaan sebanyak 308 tangki telah disalurkan kepada warga di sejumlah wilayah kecamatan yang mengalami krisis air bersih, sejak Juli hingga pertengahan bulan September lalu.
Di luar cadangan air bersih yang ada di BPBD Kabupaten Semarang, sejumlah wilayah terdampak krisis air bersih juga telah mendapatkan pasokan sedikitnya hingga 45 tangki air bersih dari pihak swasta.
Kendati begitu, permintaan dari warga yang terdampak krisis air bersih masih terus berlanjut, setelah musim kemarau masih berlangsung di wilayah Kabupaten Semarang ini.
Ia menyampaikan apresiasi kepada pihak swasta telah mendukung upaya Pemkab Semarang dengan menyalurkan bantuan air bersih kepada warga yang terdampak. Meski demikian BPBD Kabupaten Semarang mengimbau agar pihak swasta yang akan menyalurkan bantuan air bersih juga menyampaikan pemberitahuan kepada BPBD Kabupaten Semarang.
Tujuannya agar BPBD Kabupaten Semarang bisa membantu menentukan wilayah- wilayah yang perlu diprioritaskan mendapatkan bantuan air bersih dari pihak swasta tersebut. Sehingga bantuan air bersih kepada warga yang membutuhkan ini bisa merata.
Hingga hari ini masih ada wilayah yang belum terjangkau oleh bantuan air bersih oleh BPBD Kabupaten Semarang. Seperti sejumlah desa yang ada di wilayah Kecamatan Jambu. Sebelumnya, Kecamatan Jambu bukan merupakan wilayah langganan kekeringan di wilayah Kabupaten Semarang.
Namun pada musim kemarau kali ini juga terdampak krisis air bersih. "Tentunya ini akan menjadi evaluasi bagi BPBD Kabupaten Semarang dalam memprioritaskan antisipasi bencana kekeringan ke depan," kata Teguh.