REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Putri kedua Presiden Keempat RI, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) sekaligus Direktur Wahid Foundation, Yenny Wahid mengimbau masyarakat untuk fokus pada program yang ditawarkan pasangan Capres-Cawapres.
“Saya harap betul masyarakat tidak sebarkan hoaks. Isu-isu agama jangan dipakai lagi karena di negara lain itu menyebabkan dampak yang kuat,” kata Yenny di Jakarta, Senin (24/5).
Ia menilai, ketika ada iklim intoleransi yang tinggi, terutama dalam agama dan politik, maka potensi terjadinya radikalisme juga tinggi. Ia berharap Indonesia sebagai negara yang menjunjung tinggi demokrasi dan menghargai perbedaan bisa menjaga kerukunan di tengah berlangsungnya masa kampanye Pemilu 2019.
Masyarakat, kata Yenny, juga perlu menuntut kepada kedua pasangan yakni Joko Widodo-Ma’ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno untuk berkomitmen tidak menggunakan isu SARA.
“Ini harus diucapkan ke publik oleh kedua paslon dan disepakati sebab, masyarakat bisa terbawa,’ jelasnya.
Beberapa waktu yang lalu, pejawat Joko Widodo serta pasangan penantang Prabowo-Sandiaga mengunjungi kediaman keluarga Gus Dur di Ciganjur, Jakarta Selatan. Yenny menjelaskan, keluarganya berkenan menerima kedua kandidat karena ingin mendengar langsung komitmen terkait pelaksanaan Pancasila untuk keutuhan NKRI.
“Bagaimana komitmen mereka, karena tantangan itu akan lebih berat dari pada yang menjalankan lima tahun pemerintahan,” kata dia.