Senin 24 Sep 2018 08:36 WIB

Kemenangan Dramatis Persib Atas Persija yang Ternoda

Satu suporter Persija tewas dikeroyok oknum Bobotoh.

Rep: Hartifiany Praisra, Umi Nur Fadhilah, Antara/ Red: Andri Saubani
Selebrasi Persib Bandung Jonatan Bauman di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Kota Bandung, Ahad (23/9).
Foto: Abdan Syakura/MJ-1 Jabar
Selebrasi Persib Bandung Jonatan Bauman di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Kota Bandung, Ahad (23/9).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Tragedi pengeroyokan menodai laga Persib Bandung kontra Persija Jakarta di Gelora Bandung Lautan Api, Kota Bandung, Ahad (23/9). Korban pengeroyokan, suporter Persija akhirnya meninggal dunia saat perjalanan ke rumah sakit.

Kapolrestabes Bandung, Komisaris Besar Polisi Irman Sugema mengakui kejadian tersebut. Kejadian bermula di lapangan parkir GBLA, sang korban, Haringga Sirila, meninggal dunia setelah dikeroyok.

"Saya dengar memang insiden penyeroyokan terjadi di luar stadion. Ini yang sedang kita dalami, nanti lebih jelas oleh Kasatreskrim," ujar Irman, Ahad.

Seusai tewas dikeroyok, jasad korban diautopsi di RS Sartika Asih. Korban merupakan pria berusia 23 tahun. Dia adalah warga Cengkareng, Jakarta Barat.

Laga antara Persib kontra Persija sendiri berjalan seru dan dramatis. Gol pada menit terakhir memastikan kemenangan 3-2 tuan rumah atas tamunya pada laga pada pekan ke-23 Liga 1 itu.

Berkat kemenangan ini, Persib menjauh dari kejaran Persija di papan klasemen sementara Liga 1. Tambahan tiga angka membawa Persib unggul delapan angka, dengan koleksi nilai 44, dari Persija, yang duduk di peringkat kedua, dengan raihan 36 angka.

Sejak menit awal, laga dua musuh bebuyutan itu memang berjalan panas dan penuh dengan drama. Wasit Yeni Krisdianto kerap menghentikan laga lantaran sering terjadi pelanggaran ataupun insiden yang melibatkan pemain dari dua kesebelasan.

Bahkan, hingga laga memasuki menit ke-12, wasit sudah mengeluarkan dua kartu kuning. Gol pertama pada laga tersebut justru menjadi milik Persib, tepatnya pada menit ke-29.

Berawal dari sodoran bola yang diberikan Febri Haryadi, N'doaussel mampu mencetak gol lewat sepakan keras tepat dari depan kotak penalti. Persija berhasil mengejutkan Persib lewat gol pada menit terakhir babak pertama.

Adalah Jaimerson Xavier yang mampu mencatatkan namanya di papan skor. Bek tengah Persija itu berhasil memanfaatkan umpan tendangan bebas dari Rennan Silva, yang dilepaskan dari sisi kanan pertahanan Persib.

Skor 1-1 bertahan hingga babak pertama usai. Memasuki babak kedua, tensi pertandingan sedikit lebih turun dibanding pada babak pertama. Tidak ada lagi pelanggaran-pelanggaran, yang sebenarnya tidak perlu dilakukan.

Tim Maung Bandung kembali mengukir keunggulan pada menit ke-60 lewat eksekusi penalti Johny Bauman. Persib mendapatkan hadiah tendangan penalti usai Renan Silva kedapatan melakukan handball di kotak penalti.

Kendati begitu, lima menit berselang, tim tamu kembali menyamakan kedudukan. Berawal dari tendangan bebas, yang dieksekusi Ismet Sofyan, Rohit Chand sukses merobek gawang Persib, yang dikawal M. Nasir.

Drama di laga itu tercipta pada menit-menit akhir laga, tepatnya pada menit ke-94. Tim tuan rumah akhirnya mampu memastikan kemenangan lewat sundulan dari Bojan Malisic. Bek tengah Maung Bandung itu menyundul bola dari hasil tendangan bebas yang dilepaskan Oh In-Kyun.

Reaksi Gubernur Jabar

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta aparat kepolisian menangkap dan menghukum oknum pendukung kesebelasan Persib Bandung, Bobotoh yang melakukan kekerasan terhadap suporter Persija Jakarta, Haringga Sirila hingga tewas. “Saya sudah meminta kepolisian untuk menangkap dan menghukum seberat-beratnya kepada oknum biadab yang terlibat,” kata dia dalam akun Instagram pribadinya, Ahad (23/9).

Ridwan Kamil mengucapkan duka cita atas meninggalnya Haringga, warga Cengkareng, Jakarta Barat di akun Instagram pribadinya. Ia mengunggah foto berwarna hitam bertuliskan “Turut Berduka Cita”.

“Saya sangat berduka cita atas meninggalnya suporter Persija atas nama Haringga Sirila, warga Cengkareng tadi siang,” ujar dia.

Kang Emil sapaan akrab Ridwan Kamil, mengaku sangat kecewa dan menyesalkan tindakan biadab oknum Bobotoh yang menodai kemenangan tim Persib Bandung. Ia meminta maaf kepada keluarga Haringga dan pendukung Persija Jakarta, The Jakmania.

“Bagaimanapun, dalam situasi seperti ini, secara kemanusiaan, saya pribadi memohon maaf kepada keluarga korban dan rekan-rekan The Jak Persija,” tulis dia.

Menurut dia, tidak perlu ada liga sepak bola jika ternyata harus mengorbankan nyawa. “Bagi saya lebih baik tidak ada liga sepak bola jika harus mengorbankan nyawa manusia. Hapunten,” kata Kang Emil.

Persija Jakarta pun buka suara atas kematian supporter Persija, Haringga Sirila. Direktur Utama Persija, Gede Widiade menyayangkan kejadian tersebut.

"Ya dia Haringga adalah keluarga Persija, dia orang Jakarta. Saya sangat kecewa ada kejadian ini. Mudah-mudahan amal dan ibadahnya diterima Allah SWT," ujar Gede seperti dilansir dari laman resmi Persija.

Gede menuturkan, seharusnya kejadian tersebut tidak perlu terjadi. Jika, Panitia Pelaksana Persib menjalankan tugasnya dengan baik.

"Pihak The Jakmania bakal bersurat ke kepolisian untuk mengusut tuntas. Kami dari Persija bakal mengirim surat ke PSSI, PT LIB, dan pemerintah agar kejadian ini ditindak," tegasnya.

Padahal, lanjut Gede kejadian serupa pernah terjadi pada putaran pertama lalu. Seorang oknum pendukung Persib dapat masuk ke Stadion PTIK dan duduk di bangku media. Namun, Panpel Persija sigap dan mengamankan oknum sehingga tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.

"Waktu Persib main di PTIK, satu orang Bobotoh berhasil kami amankan dan kami pulangkan dalam keadaan selamat. Kenapa giliran kami, kok, malah begini. Ini sudah jelas panpel (panitia penyelenggara) tidak bagus dalam mengurus pertandingan," papar Gede.

10 orang ditangkap

Polrestabes Bandung telah mengamankan sejumlah orang yang mengeroyok Haringga Sirila hingga tewas. "Ada 10 orang yang diamankan, lima orang sudah mengakui perbuatannya," kata Kasatreskrim Polrestabes Bandung AKBP Yoris Maulana, Senin (24/9).

Haringga diketahui merupakan warga Bangunusa, Kelurahan Cengkareng Timur, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat. Yoris menjelaskan, saat itu korban tengah berada di Stadion GBLA, tepatnya di pintu masuk biru area parkir. Massa yang curiga dengan gelagatnya langsung melakukan pengeroyokan.

"Korban mau masuk, tiba-tiba diketahui oleh penonton lainnya korban berasal dari Jakarta, yang kemudian langsung mengeroyoknya," katanya.

Korban sempat melarikan diri dari aksi pengeroyokan tersebut. Namun, korban ditarik oleh para pelaku dan terus dianiaya hingga meninggal dunia.

"Korban lari ke tukang bakso untuk diselamatkan. Banyak orang yang menarik korban dan melakukan penganiayaan," kata Yoris.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement