Senin 24 Sep 2018 06:49 WIB

Kampanye Pemilu 2019: Damai di Mulut, Damai di Perbuatan

Jokowi dan Prabowo berjalan bergandengan saat karnaval deklarasi pemilu damai.

Deklarasi Kampanye Damai. Maskot Pemilu ikut memeriahkan acara Deklarasi Kampanye Damai dan Berintegritas Pemilu 2019 di Kawasan Monumen Nasional, Jakarta, Ahad (23/9).
Foto: Republika/ Wihdan
Deklarasi Kampanye Damai. Maskot Pemilu ikut memeriahkan acara Deklarasi Kampanye Damai dan Berintegritas Pemilu 2019 di Kawasan Monumen Nasional, Jakarta, Ahad (23/9).

REPUBLIKA.CO.ID Oleh: Febrianto Adi Saputro, Mimi Kartika, Bayu Adji

Seluruh peserta Pemilu 2019 pada Ahad (23/9) mengikrarkan janji damai dalam berkampanye. Pembacaan deklarasi damai dipimpin langsung Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman di Monumen Nasional, Jakarta Pusat. 

Ada tiga hal penting dalam deklarasi yang diikrarkan peserta pemilihan presiden 2019, partai peserta pemilihan anggota legislatif 2019, tim kampanye, serta pendukung. “Kami, partai politik peserta Pemilu tahun 2019 beserta tim kampanye dan para pendukung, berjanji: satu, mewujudkan pemilu yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil," ujar Arief yang ditirukan seluruh peserta Pemilu 2019, Ahad.

Kedua, seluruh peserta Pemilu 2019 mengucapkan janji untuk berkampanye damai. “Dua, melaksanakan kampanye pemilu yang aman, tertib, damai, berintegritas, tanpa hoaks, dan politisasi SARA dan politik uang,” ucap Arief kembali diikuti seluruh peserta. 

Ketiga, seluruh peserta Pemilu 2019 berikrar untuk melaksanakan kampanye yang resmi dimulai pada 23 September 2018 hingga 13 April 2019 nanti. “Tiga, melaksanakan kampanye berdasarkan peraturan perundangan-undangan yang berlaku," tutur Arief.

Setelah pembacaan ikrar kampanye damai, seluruh peserta menandatangani deklarasi kampanye damai. Penandatanganan dilakukan oleh kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo (Jokowi)- KH Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno, seluruh ketua partai politik, dan calon anggota legislatif.

Seluruh peserta yang berada di atas panggung penandatangan deklarasi secara simbolis melepaskan burung merpati. Mereka pun berfoto bersama sambil bergandengan tangan.

Sebelum membacakan ikrar kampanye damai, seluruh peserta mengikuti karnaval kampanye damai di silang Monas. Komisioner KPU Wahyu Setiawan mengatakan, karnaval ditujukan sebagai pernyataan komitmen peserta Pemilu 2019 untuk melakukan kampanye damai.

Para peserta akan berjalan kaki sejauh 3 kilometer yang akan dimulai pada pukul 07.00 WIB. “Jumlah peserta karnaval dibatasi. Masing-masing dapat membawa rombongan paling banyak 100 orang. Semuanya mengenakan pakaian adat,” kata Wahyu.

Para peserta diwajibkan mengenakan pakaian adat untuk menunjukkan keragaman Indonesia dan tetap bersatu untuk kepentingan bangsa.

Partai politik juga tidak diperkenankan membawa atribut atau simbol masing-masing. Seluruhnya difasilitasi oleh KPU agar karnaval berjalan tertib. Gelaran Pemilu 2019 mengusung jargon “Pemilih Berdaulat Negara Kuat” yang diharapkan diikuti para peserta serta masyarakat.

Berdasarkan pantauan Republika, susunan acara dimulai dengan karnaval pukul 06.00-07.35 WIB. Iring-iringan mobil golf dipimpin oleh pasangan Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma'ruf Amin, disusul oleh rombongan pasangan calon Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. 

Tidak hanya pasangan capres dan cawapres, jalan santai juga diikuti oleh para ketua partai politik. Di antara ketua umum partai politik yang terlihat yaitu Airlangga Hartarto, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Zulkifli Hasan, Romahurmuziy, dan Hutomo Mandala Putra (Tommy Soeharto).

Rombongan keluar kompleks Monas melalui pintu di depan Istana Negara diiringi drum band Sekolah Tinggi Perikanan (STP) Jakarta. Di depan para pembawa marching band, spanduk berukuran 1 x 6 meter bertuliskan Deklarasi Kampanye Damai Pemilu Serentak 2019 dengan gambar orang-orang menampilkan keragaman budaya Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement