REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengatakan masih menunggu partai pengusung mengajukan dua nama calon pengganti Mantan Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno. Kendati demikian, ada kriteria umum yang ia tetapkan mengenai sosok pengganti tersebut.
Salah satu kriteria yang diajukan yaitu wagub baru harus memahami visi dan misi yang telah dijanjikan Anies-Sandi selama pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2017. Beberapa visi tersebut telah diterjemahkan dalam bentuk program.
"Visinya apa? Visinya yang kemarin dijanjikan di dalam Pilkada dan sudah diterjemahkan dalam bentuk program. Jadi saya tidak mau wakil gubernur datang dengan 'agenda' sendiri," ujar di Depok, Sabtu (21/9).
Selain syarat tersebut, Anies juga menyampaikan beberapa kriteria lain. Menurut Mantan Rektor Universitas Paramadina itu, pengganti Sandiaga haruslah seorang yang mau bekerja keras, mau bekerja tuntas, dan menempatkan DKI Jakarta sebagai tempat untuk mengabdi.
"Kemudian kita ingin juga bisa bekerja untuk seluruh warga," kata dia.
Ketua Pemuda PP Muhammadiyah sekaligus Aktivis Anti-Korupsi Dahnil Anzhar Simanjuntak meyakini Anies mengetahui calon mana yang terbaik untuk DKI. Seperti diketahui, saat ini ada tiga nama yang santer dikabarkan sebagai pengganti Sandiaga.
Partai Gerindra dikabarkan akan mengajukan calon tunggal, yakni Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M Taufik. Sementara, PKS masih mengajukan dua nama, yakni Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto.
M Taufik diketahui pernah didakwa terlibat dalam kasus korupsi dan mendekam di penjara selama delapan bulan. Terkait hal tersebut, Dahnil mengatakan calon terbaik dipastikan anti-korupsi.
"Pasti ya, yang terbaik," ucapnya.