Ahad 23 Sep 2018 03:46 WIB

Zulkifli Ingatkan Generasi Milenial Cerdas Dalam Politik

Generasi milenial diminta tak mengembangkan kebencian karena perbedaan.

Zulkifli Hasan
Foto: MGROL75
Zulkifli Hasan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua MPR Zulkifli Hasan mengingatkan generasi milenial harus muncul menjadi generasi cerdas di tahun politik. Caranya, tidak mengembangkan kebencian karena perbedaan suku, agama, dan ras.

"Sebab hal tersebut tidak tepat di Indonesia yang memang berdiri di atas keberagaman," katanya saat menjadi narasumber Kuliah Umum Kewirausahaan dan Kebangsaan di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu (22/9).

Dalam siaran persnya, Zulkifli berpesan kepada generasi milenial karena generasi ini memiliki pengaruh luar biasa, jaringan luas, dan sangat akrab dengan teknologi modern seperti media sosial. Menurut Zulkifli, generasi muda bangsa juga mahasiswa adalah agen perubahan bangsa.

Sejarah, dia mengatakan, tidak bisa mengubah itu. Ia mengatakan tercatat dalam sejarah perjuangan bangsa bahwa tidak ada perubahan penting bangsa ini tanpa peran mahasiswa mulai tahun 1908, 1945, 1965 dan 1998.

"Semua perubahan penting tersebut ada peran mahasiswa," katanya.

Karena itu, lanjut Zulhasan, tahun 2019 peran dan kiprah generasi muda dan mahasiswa sangat ditunggu dalam menentukan masa depan Indonesia. Ia berharap generasi muda juga membantu memberikan pencerahan kepada masyarakat luas tentang demokrasi.

Selain itu, generasi milenial dan mahasiswa mengajak masyarakat untuk datang ke bilik suara dan memilih yang terbaik. Sehingga, masyarakat tidak golput karena ketidaktahuan, kurangnya edukasi atau masalah lainnya.

"Ini yang harus dipahami generasi milenial dan mahasiswa, juga mesti disampaikan kepada rakyat di lingkungan masing-masing bahwa tahun politik pileg dan pilpres, terutama pilpres adalah hal yang biasa," katanya.

Dua kontestan capres, yakni Prabowo Subianto dan Joko Widodo, adalah kader terbaik Indonesia dan mereka teman dekat. "Jadi para pendukung masing-masing capres jangan berkelahi dan berkonflik sebab dua tokoh itu adalah milik bangsa, milik rakyat semuanya. Kita boleh beda tapi kita tetap bersaudara," katanya mengingatkan.

Kuliah umum berlangsung selama setengah hari. Ketua MPR Zulkifli Hasan hadir sebagai narasumber serta  dihadiri lebih dari tiga ribu mahasiswa.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement