Sabtu 22 Sep 2018 22:22 WIB

Keterampilan SDM Pariwisata Sumba Terus Ditingkatkan

Kemenaker gandeng Sumba Hospitality Foundation untuk tingkatkan pariwisata Sumba

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Seorang pengunjung mengabadikan panorama Bukit Wairinding di Kabupaten Sumba Timur, NTT (19/2). Bukit Wairinding merupakan salah satu lokasi wisata alam yang mejadi destinasi bagi wisatawan domestik dan mancanegara.
Foto: Kornelis Kaha/Antara
Seorang pengunjung mengabadikan panorama Bukit Wairinding di Kabupaten Sumba Timur, NTT (19/2). Bukit Wairinding merupakan salah satu lokasi wisata alam yang mejadi destinasi bagi wisatawan domestik dan mancanegara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) berupaya meningkatkan potensi sumber daya manusia dengan kelebihan yang dimiliki daerahnya. Misalnya, meningkatkan kompetensi angkatan kerja sektor pariwisata di Kabupaten Sumba, Nusa Tenggara Timur, mengingat industri pariwisata di daerah tersebut terus menunjukkan tren positif.

Terkait hal itu, Kemenaker akan bekerja sama dengan Sumba Hospitality Foundation, sebuah sekolah yang fokus pada bidang pariwisata di Sumba. "Instruktur dari sekolah ini akan mengajari peserta menjadi pekerja di bidang jasa pariwisata secara profesional, bertaraf internasional,” kata Menaker Hanif Dhakiri melalui pesan tertulis, Sabtu (22/9).

Menurut Hanif, bentuk kerja sama yang akan dilakukan adalah instruktur dari Sumba Hospitality Foundation akan memberikan pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK) milik Kemnaker. Bahkan pekan depan, tim Kemnaker akan melakukan peninjauan BLK di Sumba untuk memastikan kesiapan pelaksanaan program ini.

"Tidak hanya dilatih, para siswa juga akan diikutkan magang di berbagai hotel berbintang di Bali. Agar para siswa mengenal dunia kerja yang sesungguhnya sehingga mereka lebih siap masuk dunia kerja, baik di dalam maupun luar negeri," terang Hanif.

Dia menegaskan, kerja sama tersebut adalah bentuk komitmen pemerintah untuk terus meningkatkan akses dan mutu pelatihan kejuruan di BLK. Selain itu, pemerintah juga terus berdialog dan berinteraksi dengan berbagai pihak, terutama kalangan pendidikan dan dunia usaha guna membuka peluang kerja sama dalam rangka meningkatkan kualitas SDM Indonesia. 

"Kerja sama semacam ini bertujuan untuk memastikan peserta pelatihan langsung bisa diterima di dunia kerja," ungkap dia.

Sementara itu, Pendiri dan Pembina Sumba Hospitality Foundation, Inge de Lathauwer, mengatakan pihaknya menyambut baik kerja sama ini. "Kami ingin membantu meningkatkan kompetensi anak muda Sumba, khususnya di sektor pariwisata,” kata Inge.

Inge menyampaikan, dalam waktu dekat pihaknya akan mendatangkan tenaga instruktur dari Eropa. Mereka akan memberikan keterampilan hospitality serta Bahasa Inggris.

Sumba Hospitality Foundation berdiri sejak tahun 2015. Lembaga ini fokus melatih masyarakat pra-sejahtera di Sumba supaya memiliki kompetensi di bidang pariwisata. Pelatihan dilakukan selama 10-11 bulan dengan pengajar 80 persen berasal dari luar negeri. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement