Sabtu 22 Sep 2018 16:36 WIB

Jubir Jokowi-Ma'ruf: Pesta Demokrasi Itu Happy, Bukan Ribut

Pilpres merupakan ajang untuk mengadu gagasan.

Rep: Mimi Kartika/ Red: Teguh Firmansyah
Pasangan Capres Petahana dan Cawapres, Joko Widodo (Jokowi) - Ma'ruf Amin menemui para pendukungnya sebelum mendatangi kantor KPU RI di Tugu Proklamasi, Jakarta, Jumat (21/9).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Pasangan Capres Petahana dan Cawapres, Joko Widodo (Jokowi) - Ma'ruf Amin menemui para pendukungnya sebelum mendatangi kantor KPU RI di Tugu Proklamasi, Jakarta, Jumat (21/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan capres cawapres Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin (Jokowi-Ma'ruf), Arya Sinulingga mengatakan, partai politik Koalisi Indonesia Kerja (KIK) akan mewujudkan pesta demokrasi yang sejuk dan damai. Sebab, menurut dia, Partai KIK sejak awal menyikapi pemilihan umum (pemilu) sebagai pesta demokrasi yang mengedukasi masyarakat.

“Sejak awal kami lihat pemilu ini pesta demokrasi. Pesta itu happy, bukan ribut-ribut. Jadi suasana kebahagian rakyat jangan diganggu. Biarlah rakyat menjadikan ini sebagai ungkapan menyampaikan pendapat,” ujar Arya dalam sebuah diskusi di kawasan Jakarta Pusat, Sabtu (22/9).

Ia mengatakan, sejak awal Ketua TKN Erick Thohir juga menyerukan pesta demokrasi yang sejuk dan damai. Dalam beberapa kesempatan, lanjut Arya, Jokowi selalu mengajak para pendukung masing-masing capres-cawapres berkampanye bukan saling menebar kebencian. Menurut dia, kampanye dijadikan untuk mengadu gagasan, konsep, dan program dari pasangan calon kepada masyarakat.

Baca juga, Ini Alasan Din Mundur dari Utusan Khusus Presiden Jokowi.

"Mas ET sampaikan sejak awal bahwa ini harus bikin damai dan happy. Pemilu kan pesta rakyat. Bukan diisi dengan hal hal yang tak baik. Pak Jokowi jelas mengatakan 'ayo untuk mencapai Indonesia sejahtera, ayo adu program'," kata Arya.

Selain itu, lanjut dia, sikap Jokowi-Ma’ruf kepada capres cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno (Prabowo-Sandi) atau sebaliknya, dapat menjadi teladan. Termasuk para elite politik dan para pendukung masing-masing pasangan calon. Menurut dia, kedua pasangan capres-cawapres dapat memperlihatkan keakraban dan persatuan meskipun berada di kubu yang berbeda.

“Yang pasti di tim kami sejak awal, bagaimana elitenya juga menunjukkan bahwa ini pesta yang penuh kedamaian. Ketika elitenya mempertontonkan yang baik maka rakyat juga linier,” imbuh Arya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement