Sabtu 22 Sep 2018 12:23 WIB

Geram 'Bandit Politik' Alasan Dahnil Gabung Prabowo-Sandi

Ada janji dan komitmen kuat dari Prabowo-Sandiaga untuk memberantas bandit politik.

Ketua Pemuda PP Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak tiba di Roemah Djoeang untuk mengikuti deklarasi dukungan kepada pasangan calon Prabowo-Sandiaga, Jumat (21/9).
Foto: Republika/Sri Handayani
Ketua Pemuda PP Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak tiba di Roemah Djoeang untuk mengikuti deklarasi dukungan kepada pasangan calon Prabowo-Sandiaga, Jumat (21/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak, memberikan alasannya gabung kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Ia mengaku gabung Prabowo-Sandi karena ingin memberantas 'bandit politik'.

''Karena keberanian (Prabowo-Sandi) untuk lawan bandit politik, saya memutuskan ikut paslon ini untuk melawan (bandit politik) itu," kata Dahnil di Roemah Joeang, Jakarta Selatan, Jumat.

Dahnil menyebut Indonesia membutuhkan pemimpin jujur, integritas berani dan cerdas. Tiga hal utama tersebut dinilainya ada dalam pasangan Prabowo-Sandiaga.

Indonesia saat ini dinilainya membutuhkan figur kepemimpinan yang tunggal bagi kepemimpinannya. Dengan menjadi tuan yang tunggal bagi kepemimpinannya, seorang pemimpin berani membuat keputusan apapun yang menurutnya benar.

''Berani buat keputusan apapun yang menurut dia benar. Termasuk, memberantas mafia impor misalnya bandit politik, yang selama ini sesungguhnya menjadi masalah utama di negeri ini,'' kata Dahnil.

Selain itu, ia mengaku ikut gabung karena ada janji dan komitmen kuat dari Prabowo-Sandiaga untuk memberantas bandit politik yang banyak terdapat di sektor ekonomi dan sektor lainnya. ''Jadi, ada janji Prabowo-Sandiaga menghadirkan Indonesia adil makmur melawan bandit politik,'' kata Dahnil.

Sandiaga mengaku bersyukur dengan keputusan Dahnil gabung dengan kubu Prabowo-Sandi. ''Kami sangat mensyukuri dan berterima kasih pada Bang Dahnil yang bergabung ke koordinator jubir kami,'' katanya.

Menurut Sandi, Dahnil merupakan figur muda, tokoh anti-korupsi dan secara penuh bertanggungjawab bergabung dalam BPN (Badab Pemenangan Nasional). Dahnil rela melepaskan jabatannya di Perguruan Tinggi Negeri dan komitmen untuk berjuang selama 6-7 bulan ke depan.

Sandi pun berharap keteladanan Dahnil diharapkan bisa diikuti oleh seluruh tim BPN untuk bisa menghadirkan pemerintahan yang kuat, lugas dan berpihak kepada rakyat. ''Serta memastikan mafia impor, pemburu rente, bandit politik yang selama ini beroperasi dalam ekonomi kita, bisa ditumpas dalam satu komitmen yang tegas dan berintegritas,'' kata mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement