REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus Partai Golkar Mukhammad Misbakhun mengatakan sikap dan posisi Kwik Kian Gie adalah loyal pada pemikiran yang dibuatnya, dan bukan loyal pada orang per orang. memuji mantan menko ekonomi, keuangan, dan industri Kwik Kian Gie sebagai tokoh yang konsisten pada pemikiran soal ekonomi.
"Kelas negarawan Pak Kwik ini sangat tergantung pada seberapa kuat ide pemikirannya diserap serap sebagai kebijakan," tutur Misbakhun, usai menjadi moderator pada diskusi bertema ekonomi kerakyatan, di Jakarta, Jumat (21/9). Pada diskusi tersebut, Kwik Kian Gie menjadi pembicara utama yang mengungkapkan konsep ekonomi kerakyatan.
Ia mengatakan konsistensi itu membuat Kwik tidak terjebak pada dukungan di politik. "Saya menaruh hormat dan kagum pada Pak Kwik Kian Gie," kata Misbakhun.
Anggota Komisi XI DPR RI mengatakan, dirinya mengetahui sosok Kwik yang dikenal oleh para aktivis pada era 1980-1990-an sebagai figur yang cerdas dan kritis. "Pak Kwik adalah pemikir dan antusiasme kehidupan beliau ada pada pemikiran," kata Misbakhun.
Mantan pegawai Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan itu menambahkan, Kwik merupakan tokoh yang gigih mengadu ide, gagasan, dan pemikiran demi memperkuat peradaban. "Pak Kwik tidak mau pemikirannya dibatasi oleh kepentingan politik," ujarnya.
Anggota Badan Legislasi DPR RI menyatakan, senang dapat memandu kegiatan diskusi yang menghadirkan Kwik Kian Gie sebagai pembicara utama. "Saya berlimpah berkah bisa menjadi moderator diskusi di mana Pak Kwik sebagai narasumbernya. Apalagi forumnya adalah sangat prestisius dan punya resonansi politik yang kuat," kata Misbakhun.
Sebelumnya, Kwik sempat diklaim akan bergabung dengan tim pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto dan Sandiaga S Uno. Namun, Kwik pada justru menjadi pembicara pada diskusi di Posko Pemenangan pasangan capres-cawapres Joko Widodo dan Ma'ruf Amin.