Jumat 21 Sep 2018 17:32 WIB

SPBU Terbakar Akibat Mobil Isi BBM Pakai Jeriken

Api diduga bersumber dari selang pengisian bahan bakar yang dimasukkan ke jerigen.

Kebakaran/ilustrasi
Foto: pixabay
Kebakaran/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Pertamina 14.251.519 yang berlokasi di Kota Padang terbakar. Kebakaran dipicu sebuah mobil yang mengisi bahan bakar minyak menggunakan jeriken pada Jumat (21/9) sekitar pukul 14.45 WIB.

Kebakaran SPBU terjadi di Jalan Haji Agus Salim Kota Padang, Sumatra Barat. Setengah bangunan SPBU terbakar dan menghanguskan dua unit pompa. Kebakaran menimbulkan asap tebal yang memenuhi udara di sekitar lokasi kejadian.

Selain menghanguskan beberapa tempat pengisian bahan bakar, api juga menghanguskan satu unit mobil. Mobil tersebut diketahui memiliki tangki pengisian bahan bakar yang dimodifikasi oleh pemiliknya.

Seorang warga Noviarida (60) mengatakan ia melihat api tiba-tiba membesar di salah satu tempat pengisian bahan bakar kemudian menjalar di sekitar SPBU. Petugas berupaya memadamkan api namun tidak mampu memadamkan api. "Api membesar begitu cepat dan menjalar. Saya tidak mendengar ledakan tapi yang jelas api langsung membesar," kata dia.

Operator SPBU Yudi mengaku percikan api tiba-tiba muncul ketika mobil angkutan kota mengisi minyak dan api langsung membesar. "Api timbul langsung ketika mobil mini mengisi bahan bakar minyak," kata dia.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Hendrizal Azhar mengatakan tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Ia mengatakan, api bersumber dari selang pengisian bahan bakar yang dimasukkan ke jeriken sehingga menimbulkan arus pendek dan percikan api.

"Kita mencampurkan air dengan detergen agar api tersebut lebih cepat dipadamkan," katanya.

Dalam memadamkan api, dia mengakui anggotanya melalui tantangan karena ada 18 jeriken dan satu tangki mobil terisi bahan bakar minyak dalam kondisi terbakar.

"Kita keluarkan satu-satu jerikennya dan dibawa ke tempat yang aman dan dipadamkan," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement