REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno akan menghindari arak-arakan saat pengundian nomor urut pasangan capres-cawapres di Komisi Pemilihan Umum pada Jumat malam (21/9).
"Kami menghindari arak-arakan secara besar-besaran. Kami mencari titik untuk bergerak bersama-sama," kata Sandiaga di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta, Kamis malam (20/9).
Dia mengatakan koalisi Prabowo-Sandiaga ingin membuat prosesi sederhana sebelum pengundian nomor urut sehingga tidak menimbulkan kemacetan. Karena itu, dia mengimbau simpatisan Prabowo-Sandiaga tidak perlu mobilisasi datang ke KPU agar tidak menimbulkan kemacetan dan sebagai bentuk menghormati pengguna jalan.
"Kami ingin menghormati para pengguna jalan, jadi itu pesan Prabowo juga, buat yang sangat sederhana. Ekonomi lagi sulit," ujarnya.
Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Edhy Prabowo mengatakan pasangan Prabowo-Sandiaga akan berangkat bersama-sama dari posko pemenangan di Jalan HOS Tjokroaminoto, Jakarta. Dia menjelaskan, dari posko pemenangan tersebut, Prabowo-Sandiaga akan berjalan menggunakan kendaraan menuju Kantor KPU di Jalan Imam Bonjol.
"Kami akan berangkat dari posko di Jalan Tjokroaminoto, yang jelas kalau sesuai dengan protokoler biasanya Presiden (Joko Widodo) yang terakhir. Artinya yang datang kami lebih dulu, jamnya tentatif kira-kira pukul 19.00 WIB atau sebelumnya," kata Edhy.
Menurut dia, jarak dari posko ke KPU tidak terlalu jauh, yaitu sekitar 150 meter sehingga pasangan Prabowo-Sandiaga akan "long march" menuju KPU. Dia menjelaskan Koalisi Indonesia Adil Makmur tidak membuat undangan khusus kepada para kader dan simpatisan partai-partai politik koalisi untuk hadir di KPU. Namun dirinya mempersilakan apabila kader parpol koalisi ingin datang, tetapi harus tetap menjaga suasana kondusif.
Baca juga: Erick Thohir Janjikan Elemen Kejutan Jokowi-Ma'ruf Besok