REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK BARAT -- Gempa yang terjadi di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) menyisakan duka mendalam. Tidak hanya menimbulkan banyak korban jiwa, tapi juga kerugian materi. Berdasarkan data Posko Tanggap Gempa Lombok pada pertengahan Agustus 2018, tercatat 352.793 jiwa meninggali posko-posko pengungsian.
Beberapa minggu pascabencana, para korban mulai terserang penyakit diare. Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTB, warga mulai mendapati penyakit sejak hari kedua tinggal di pengungsian. Pada awal September terdapat 200 anak terserang diare dan ISPA (Infeksi Saluran Napas Atas). Penyakit diare yang dialami para pengungsi disebabkan karena kurangnya kepedulian terhadap sanitasi.
Sebagai upaya menekan jumlah kasus diare tersebut, PT Kimia Farma (Persero) Tbk atau Kimia Farma menyalurkan bantuan layanan kesehatan dan obat DiaResQ. Melalui program DiaResQ to The Rescue, Kimia Farma menyerahkan bantuan berupa 2 ribu kardus obat DiaResQ dan bantuan kesehatan. DiaResQ merupakan produk nutrisi terobosan terbaru yang efektif mengatasi diare.
Bantuan secara simbolis yang dihadiri oleh perwakilan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) diserahkan kepada pemerintah setempat untuk didistribusikan kepada posko-posko kesehatan penanggulangan bencana.
Dalam kesempatan ini, para apoteker Kimia Farma di NTB menemui para korban di posko pengungsian. Melalui kegiatan Kimia Farma Mengajar, mereka mengenalkan pola hidup bersih dan sehat untuk meminimalkan potensi terserangnya penyakit.
Di samping itu, para pengungsi juga mendapat pemeriksaan kesehatan, pengobatan gratis, dan trauma healing. Program Kimia Farma Mengajar juga telah dilakukan serentak di 47 kota dan kabupaten di berbagai wilayah di Indonesia pada 27 Agustus lalu sebagai bagian dari peringatan Hari Ulang Tahun ke-47 Kimia Farma yang jatuh pada tanggal 16 Agustus.
"Kami turut prihatin terhadap bencana gempa yang menimpa masyarakat NTB. Kimia Farma kembali hadir untuk para korban gempa mengingat persoalan kesehatan bagi para pengungsi kian berkembang. Kami berharap bantuan Kimia Farma dapat dimanfaatkan dengan baik untuk korban," ujar Direktur Umum dan Human Capital Kimia Farma, Arief Pramuhanto saat penyerahan bantuan di Lombok Barat, NTB, Kamis (20/9).
Sebelumnya, dia katakan, Kimia Farma telah memberikan bantuan untuk korban gempa di Lombok dan Sumbawa. Sampai saat ini, total bantuan yang disalurkan sebanyak Rp 420 juta. Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) farmasi, Kimia Farma turut berpartisipasi untuk meringankan beban yang dirasakan para korban gempa di NTB.