REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Lahan pertanian di sejumlah titik di Kelurahan Sukakarya, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi mengalami kesulitan pengairan selama hampir setahun. Pasalnya, sarana irigasi yang ada di kawasan tersebut mengalami kerusakan.
Informasi yang diperoleh menyebutkan, lahan pertanian yang kekeringan ini berada di Kampung Rawey RW 07 Kelurahan Sukakarya, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi. ‘’ Kekeringan di Kelurahan Karangtengah sudah lama terjadi sejak dua musim terakhir atau hampir setahun,’’ ujar Ketua RW 07 Udin Komarudin kepada wartawan, Kamis (20/9).
Menurut dia, kekeringan terjadi karena rusaknya saluran irigasi yang menyebabkan pasokan air terhambat. Hingga kini upaya perbaikan belum bisa dilakukan.
Dampaknya ungkap Udin, lahan pertanian tidak bisa ditanami. Meskipun sebenarnya ada pasokan air namun dalam jumlah terbatas dan terpakai oleh warga untuk keperluan sehari-hari.
Bahkan kekeringan ini lanjut Udin, bertambah parah karena terdampak musim kemarau yang terjadi akhir-akhir ini. Di mana tanah mengalami retak-retak karena terdampak kekeringan.
Menurut Udin, warga sudah memohon bantuan kepada pemkot khususnya lurah dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Harapannya sarana irigasi yang rusak tersebut bisa segera diperbaiki agar lahan pertanian bisa ditanami kembali.
"Saat ini petani ada yang beralih profesi agar bisa bertahan hidup dan mencukupi kebutuhan hidup,’’ imbuh Udin. Misalnya ada yang bekerja serabutan atau menjadi tukang bangunan.
Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik, BPBD Kota Sukabumi, Ahdar Somali mengatakan, lahan pertanian yang kekeringan akibat irigasi ini sudah dalam penanganan BPBD. ‘’ Lahan pertanian yang kekeringan akibat irigasi rusak ini akan dikoordinasikan dengan dinas pertanian dan intansi terkait lainnya,’’ imbuh dia.
Selain di Sukakarya terang Ahdar, lahan pertanian yang kekeringan akibat irigasi rusak juga terjadi di Babakan Jampang, Kelurahan Cisarua, Kecamatan Cikole. Jumlah lahan yang tertutup longsoran mencapai sekitar 30 hektare.
Namun ungkap Ahdar, sarana irigasi yang rusak tersebut sudah ditangani pemerintah dengan cara kerja bakti bersama masyarakat. Di antaranya dilakukan masyarakat khususnya petani dibantu petugas penyuluh pertanian dan BPBD.
Di sisi lain lanjut Ahdar, hingga kini BPBD Sukabumi belum menerima laporan kekeringan murni akibat terdampak musim kemarau. Nantinya bila ada laporan kekeringan bisa langsung ditindaklanjuti oleh petugas.