Kamis 20 Sep 2018 04:58 WIB

Kerajinan Gitar Ciptakan Lapangan Kerja di Lebak

Selama ini pemasaran gitar memanfaatkan media sosial Facebook, Istagram dan Twitter.

Perajin gitar akustik (ilustrasi)
Foto: Prasetia Fauzani/Antara
Perajin gitar akustik (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Kerajinan gitar yang dikembangkan masyarakat Kabupaten Lebak, Provinsi Banten menciptakan lapangan pekerjaan bagi tenaga lokal. Kondisi ini mampu mengendalikan urbanisasi dan pengangguran. "Kami memproduksi gitar dapat membantu ekonomi masyarakat setempat," kata Ujang Iwan, seorang perajin gitar di Lebak, Rabu (19/9).

Produksi gitar miliknya itu bermerk 'Gitar Gore'. Ia menyerap tenaga kerja sebanyak tiga orang. Saat ini, produksi gitarnya juga banyak pesanan dari daerah lain, seperti Pulau Sumatra, Kalimantan hingga Sulawesi.

Selain itu juga permintaan dari wilayah Banten, DKI Jakarta, Bogor dan Bandung. Selama ini, kata dia, pemasaran gitar melalui media sosila, seperti Facebook, Istagram dan Twitter.

Di samping itu juga ada pembeli langsung mendatangi tempat kerajinan di Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak. "Kita hanya mampu memproduksi antara 20 hingga 30 unit gitar per bulan dan dengan pendapatan kotor Rp 25 juta per bulan," katanya.

Begitu juga Soni, seorang perajin mengatakan, dia memroduksi gitar sudah lima tahun terakhir dan menyerap tenaga kerja lima orang. Kebanyakan produksi gitar itu dipasarkan di Jakarta untuk permintaan pedagang.

Para pedagang lebih memilih gitar dari perajin karena kualitasnya cukup bagus dibandingkan pabrikan. Kelebihan gitar perajin itu memiliki bunyi tersendiri karena menggunakan bahan baku kayu albasia dan mahoni. "Kami menjual gitar akustik dan elektrik mulai Rp 750 ribu sampai Rp 6 juta per unit," katanya.

Kepala Bidang Pemberdayaan UKM Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Lebak, Omas Irawan mengatakan saat ini perajin gitar di Lebak terus berkembang. Mereka tidak terkena dampak melemahnya nilai rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.

Berkembangnya kerajinan gitar tentu akan meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat juga menyerap tenaga kerja lokal. Kebanyakan perajin gitar itu menggunakan peralatan manual sehingga produksinya relatif terbatas.

Pemerintah daerah ke depan akan mengusulkan anggaran agar perajin gitar menerima bantuan peralatan guna meningkatkan produksi. "Kami mendorong perajin gitar terus tumbuh sehingga menyumbangkan ekonomi masyarakat setempat," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement