REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, siapa pengganti Sandiaga Uno sebagai wakil gubernur, harus diputuskan berdasarkan kesepakatan Gerindra dan PKS. Ia pun enggan berkomentar soal beberapa nama yang mengklaim telah ditunjuk sebagai wagub DKI.
"Kursi wagub itu adalah diusulkan oleh dua partai pengusung. Bukan oleh satu partai. partai pengusungnya ada dua yaitu Gerindra dan PKS," tegas Anies kepada wartawan, Rabu (19/9).
Ketika ditanya nama calon wagub pengganti dari kader Gerindra, seperti Mohammad Taufik, Boy Sadikin atau Syaikhu. Anies enggan menanggapi satu persatu. "Memang sudah ada keputusan di dua partai?," ucapnya.
Anies melanjutkan, ia paham belum ada kesepakatan antara PKS dan Gerindra soal sosok posisi wagub tersebut. Karena itu, Anies enggan menjawab kemungkinan-kemungkinan nama tersebut dipilih. "Jangan misalkan. jangan berandai-andai jangan berandai andai. Menurut saya tunggu sampai mereka sudah ada kesepakatan," ujar Anies.
Mudahnya sosok yang ia terima itu merupakan kesepakatan dua nama antara PKS dan Gerindra. "Kita tunggu aja PKS sama Gerindra seperti apa," ucapnya.
Sebelumnya, Keputusan Presiden (Keppres) Pemberhentian mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno telah sah dikeluarkan oleh Presiden RI Joko Widodo. Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengatakan Keppres itu telah keluar pada Senin (17/9) kemarin.
"Jadi hari Senin kemarin, saya menerima Keputusan Presiden yang mengatakan bahwa pernyataan berhenti Bapak Sandiaga Salahuddin Uno sudah diresmikan oleh Presiden," ungkap Anies di Gedung Blok G Balaikota, Selasa (18/9).