REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Sedikitnya 15 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Padang, Sumatra Barat secara resmi membuka jalur khusus untuk transaksi nontunai. Tapi angka tersebut baru tahap awal. Marketing Branch Manager Pertamina MOR I Aribawa menargetkan, sebanyak 25 SPBU di Kota Padang sudah terpasang infrastruktur pembayaran nontunai per Oktober 2018.
"Di saat yang sama kami gencarkan sosialisasi kepada masyarakat agar terbiasa nontunai," jelas Ari, Rabu (19/9).
Sebagai langkah awal, Pertamina menggandeng BRI untuk menyiapkan 7 ribu kartu Brizzi sebagai kartu pembayaran nontunai. Meski demikian, fasilitas pembayaran nontunai yang tersedia di SPBU tetap bisa menerima pembayaran dengan semua jenis kartu pembayaran, baik debit atau kredit dari bank manapun.
Catatan Pertamina, dari total Rp 300 triliun transaksi yang terjadi dalam satu tahun di SPBU seluruh Indonesia, baru 8 persen yang melakukan pembayaran secara nontunai. Ari menyebutkan, pembayaran nontunai menguntungkan konsumen dari segi keamanan. Belum lagi, sejumlah program promosi ditawarkan BRI bagi konsumen yang melakukan pembayaran nontunai.
Kepala Kanwil BRI Padang, Joni Alwadris menargetkan 50 persen transaksi di SPBU Pertamina akan beralih menjadi nontunai dengan menggunakan kartu perbankan. Saat ini, sebanyak 110 ribu kartu Brizzi sudah terdistribusikan di Sumatra Barat. BRI menargetkan penggunaan alat pembayaran nontunai terus tumbuh dan perlahan menggantikan sistem pembayaran tunai.
"Akan menjadi sarana favorit pilihan masyarakat karena akan memberikan kemudahan dan solusi praktis dalam pembelian BBM," katanya.
Program ini merupakan wujud realisasi dari sinergi antara Pemprov Sumatra Barat dan Bank Indonesia (BI) untuk bersinergi dengan Pertamina melalui nota kesepahaman yang di tandatangani pada 6 Desember 2017.
"Program ini sebagai dukungan penuh pemerintah daerah serta BI dalam program Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT)," jelas Joni.