REPUBLIKA.CO.ID Oleh: Fauziah Mursid
Keputusan Presiden (keppres) terkait pemberhentian mantan wakil gubernur (wagub) DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno telah diterbitkan Presiden RI Joko Widodo. Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengatakan, keppres itu telah keluar pada Senin (17/9) kemarin.
“Jadi, Senin kemarin saya menerima keputusan Presiden yang mengatakan bahwa pernyataan berhenti Bapak Sandiaga Salahuddin Uno sudah diresmikan oleh Presiden,” kata Anies, di Jakarta, Selasa (18/9).
Anies menambahkan, dengan keppres tersebut berarti para partai pengusung, yaitu Gerindra dan PKS, secara resmi telah bisa melaksanakan proses pemilihan sosok sebagai pengganti Sandiaga.
Saat ditanya mengenai Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta M Taufik yang disebut-sebut akan menggantikan posisi Sandi sebagai wagub DKI Jakarta, Anies mengaku tidak heran. Ia mengatakan, banyak nama yang disebut-sebut untuk menjadi pendampingnya dalam memimpin DKI Jakarta hingga 2022 mendatang.
“Sudah lama disebut-sebut, banyak nama yang disebut-sebut,” kata Anies.
Sementara itu, Partai Gerindra memastikan telah memilih satu nama untuk menggantikan posisi Sandiaga Uno sebagai wagub DKI Jakarta. Anggota Badan Komunikasi DPP Partai Gerindra Andre Rosiade mengatakan, nama tersebut adalah Mohammad Taufik.
"Calon dari Gerindra hanya satu, namanya Pak Mohammad Taufik," kata Andre saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (18/9).
Andre melanjutkan, dipilihnya Mohammad Taufik merupakan pertimbangan partai. Ada banyak alasan yang membuat Taufik dianggap mampu untuk mendampingi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Alasan pertama, Andre menerangkan, karena Taufiq merupakan ketua DPD Gerindra DKI. Kedua, kinerja Taufik selama ini teruji dan dapat membesarkan DKI.
Ketiga, Taufik juga dianggap memiliki kinerja yang bagus dan baik serta memiliki kapasitas sehingga pantas dicalonkan menjadi wagub DKI Jakarta. Selain alasan-alasan tersebut, sambung Andre, karena berdasarkan asas kepatutan dan undang-undang, wagub DKI harus dari Gerindra karena wagub sebelumnya pun dari Gerindra.
"Tapi, kita masih menunggu keputusan Pak Prabowo yang akan memutuskan dan karena kita sebagai partai pengusung bersama PKS, nanti kita akan diskusikan," ujar dia.