REPUBLIKA.CO.ID, SAMPIT -- Kebakaran lahan bila meluas dan menimbulkan bencana kabut asap. Hal ini dikhawatirkan bisa mengancam pembangunan sektor pariwisata.
Asisten Deputi Pengembangan Sumber Daya Manusia Pariwisata dan Hubungan Antarl lembaga Kemenpar, Joko Prayitno mengatakan kalau marak kebakaran hutan dan lahan, apalagi sampai menimbulkan kabut asap, wisatawan bisa berpikir-pikir. "Mana mau datang? Imbasnya, perekonomian juga ikut terganggu. Makanya ini harus menjadi perhatian serius bersama," kata Joko Prayitno di Sampit, Selasa (18/9).
Saat menghadiri acara Gerakan Sadar Wisata dan Aksi Sapta Pesona di Museum Kayu Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, ia menyampaikan masalah ini karena kabupaten ini termasuk daerah sangat rawan kebakaran hutan dan lahan. Kebakaran lahan membawa banyak dampak buruk, termasuk terhadap kelestarian lingkungan.
Bagi Indonesia yang gencar mengembangkan pariwisata hijau atau green tourism, kebakaran lahan bisa menjadi ancaman karena hutan dan kawasan wisata alam bisa rusak jika dilanda kebakaran lahan. Saat sesi dialog, Joko mengajak serta sejumlah narasumber, termasuk dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah yang diwakili Agus Mulyadi serta Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kotawaringin Timur, Rihel.
Dua instansi ini berkaitan langsung dengan upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan di Kotawaringin Timur sehingga peran instansi mereka sangat dibutuhkan. Pengamanan dan pelestarian hutan merupakan bagian dari tujuan sadar wisata. Untuk itu masyarakat juga diharapkan membantu mencegah dan menanggulangi kebakaran hutan dan lahan.
Joko mengapresiasi keseriusan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur dalam mengembangkan sektor pariwisata. Potensi pariwisata di kabupaten ini cukup besar untuk dikembangkan dalam membantu perekonomian masyarakat dan daerah.
Seperti disampaikan Bupati H Supian Hadi, daerahnya memiliki banyak potensi pariwisata alam seperti susur Sungai Mentaya, Pantai Ujung Pandaran, hutan Sagonta Kota, Kebun Raya Sampit, riam dan air terjun di kawasan hulu, serta potensi bidang lainnya. Joko mendukung pemerintah daerah terus mengembangkan potensi pariwisata tersebut. Kementerian Pariwisata siap bersinergi dan membantu pengembangan pariwisata daerah.
"Jangan minder. Gali potensi pariwisata yang ada di daerah dan kembangkan. Manfaatkan media sosial dan sarana lainnya untuk promosi. Saya melihat potensi di Kotawaringin Timur ini cukup besar dan pemerintah daerahnya juga sangat bersemangat. Kami siap mendukung," janji Joko.
Anggota Komisi X DPR RI, Asdy Narang saat membuka acara tersebut, memuji keseriusan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur dalam mengembangkan pariwisata. Dia yakin tekad menjadikan daerah ini sebagai tujuan wisata di Kalimantan Tengah, bisa diwujudkan dengan kerja keras semua pihak.
"Masyarakat juga harus mendukung. Pemerintah daerah juga harus menyiapkan sumber daya manusia masyarakat supaya siap menyambut wisatawan. Seperti belajar bahasa Inggris dan etika memperlakukan tamu itu sangat penting supaya wisatawan merasa senang dan mereka akan berkunjung lagi ke sini," ujar Asdy.