Selasa 18 Sep 2018 22:58 WIB

Imunisasi MR Diluar Jawa Masih Dibawah 50 Persen

Kemenkes menyatakan suspek campak rubela terus menurun semenjak imunisasi MR

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Ketua Umum MUI Maruf Amin (kedua kiri), Menteri Kesehatan Nila F Moeloek (kiri), Dirut Biofarma Rahman Roestan (kanan) dan Plt Deputi Bidang Pengawasan Obat dan Napza BPOM Reri Indriani (kedua kanan) menjadi narasumber dalam Forum Merdeka Barat 9 di kantor Kementerian Kominfo, Jakarta, Selasa (18/9).
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Ketua Umum MUI Maruf Amin (kedua kiri), Menteri Kesehatan Nila F Moeloek (kiri), Dirut Biofarma Rahman Roestan (kanan) dan Plt Deputi Bidang Pengawasan Obat dan Napza BPOM Reri Indriani (kedua kanan) menjadi narasumber dalam Forum Merdeka Barat 9 di kantor Kementerian Kominfo, Jakarta, Selasa (18/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat hingga 17 September 2018, rata-rata cakupan imunisasi campak rubella (measles rubella/MR) masih dibawah target yang ditetapkan yaitu 49,07 persen. Padahal, Kemenkes menargetkan cakupan imunisasi MR bisa 95 persen.

Menteri Kesehatan (Menkes) Nila F Moeloek mengakui, sebenarnya pihaknya menargetkan cakupan imunisasi MR bisa 95 persen. "Tetapi tadi dirjen mengatakan cakupannya masih 49 persen diluar Jawa. Baru satu provinsi yang dapat mencalai target yaitu Papua Barat," katanya saat ditemui di diskusi FMB bertema 'Jalan Panjang Fatwa MUI Vaksin MR', di Jakarta Pusat, Selasa (18/9) petang.

Baca: Kurang dari Target Cakupan, Imunisasi MR akan Diperpanjang

Adapun sejumlah provinsi yang tercatat rendah cakupannya per 17 September 2018 adalah Aceh (7,08 persen), Riau (23,04 persen), Sumatra Barat (24,61 persen), Nusa Tenggara Barat (29,37 persen), Bangka Belitung (33,75 persen), Kalimantan Selatan (33 persen), Sumatra Utara (35,32 persen), Kepulauan Riau (39,87 persen), dan Kalimantan Timur (44,18 persen). 

Jadi, kata dia, target cakupan imunisasi MR harus tercapai."Karena itu, kami akan melanjutkan imunisasi MR sampai targetnya tercapai," ujarnya.

Ia menegaskan, cakupan imunisasi MR yang tinggi berhasil membawa dampak positif yaitu berupa penurunan kasus campak dan rubella di Jawa. Seperti diketahui, imunisasi MR terlebih dahulu dilaksanakan di enam provinsi di Jawa selama Agustus hingga September 2017 lalu dengan cakupan mencapai 100,98 persen dan melebihi target. Tingginya cakupan imunisasi MR di Jawa terbukti membawa dampak positif yaitu penurunan kasus campak rubella di Jawa yang dilaporkan pascapelaksanaan dibandingkan kurun waktu yang sama tahun sebelumnya.

Data Kementerian Kesehatan pada Januari hingga Juli 2017 mencatat sebanyak 8.099 suspek campak rubella diantaranya 2.535 positif campak dan 1.549 positif rubella. Apabila dibandingkan dengan laporan kasus pascapelaksanaan imunisasi massal MR di Jawa, laporan kasus menurun menjadi 1.045 suspek campak rubella diantaranya 38 positif campak dan 176 positif rubella. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement