REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Harga gabah kering panen (GKP) dan harga beras di penggilingan masih terpantau stabil di Kota Padang, Sumatra Barat. Harga yang ditawarkan di penggilingan padi HK di Koto Tangah, Kota Padang misalnya, beras di penggilingan dipatok di angka Rp 12 ribu per kilogram (kg). Angka ini hanya naik tipis dari harga 3 pekan lalu, Rp 11.500 per kg.
Sementara itu, harga gabah dipatok di angka Rp 5.600 per kg. Angka ini tak banyak bergerak, mengikuti ketersediaan pasokan dari petani, dengan rentang variasi harga Rp 5.500 hingga Rp 6 ribu per kg. Pengelola penggilingan padi HK, Zaini (43 tahun), mengatakan bahwa harga beras atau gabah di Kota Padang relatif stabil meski musim kemarau mengancam. Alasannya, petani di Sumbar tidak mengikuti pola tanam seperti petani pada umumnya.
"Musim panen bisa tiga kali setahun. Itu pun kadang tidak berbarengan. Meski memang, kalau kemarau produksi bisa lebih sedikit, tapi tidak signifikan berkurangnya. Jadi di sini relatif stabil," jelas Zaini, Selasa (18/9).
Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatra Barat sempat merilis, rata-rata harga gabah kering panen di tingkat petani pada bulan Agustus 2018 dibanding bulan Juli 2018 mengalami peningkatan sebesar 2,79 persen dari Rp 5.373,69 per kg (Juli 2018) menjadi Rp 5.523,72 per kg (Agustus 2018). Sementara di tingkat penggilingan harga gabah GKP naik sebesar 2,88 persen dari Rp 5.474,51 per kg (Juli 2018) menjadi Rp 5.632,37 per kg (Agustus 2018).